Jayapura (Antara News) - Perlu dilakukan dialog antara Papua dan Jakarta terkait ditundanya pembahasan draf RUU Otsus Plus dalam Prolegnas 2015 oleh DPR-RI.

"Dengan demikian solusi berikutnya adalah harus dialog Papua-Jakarta," kata Ketua MRP Timotius Murib ketika dihubungi dari Jayapura, Jumat.

"Dialog itu kan keinginan dari Presiden Jokowi. Sangat luar biasa dan kami mengucap syukur kepada Tuhan dimana keinginan yang telah didoakan telah terjadi, saya meminta kepada seluruh masyarakat 250 suku di 7 wilayah adat berkomitmen agar dilakukan dialog Papua-Jakarta," ujarnya.

Timotius menegaskan, dialog harus dilakukan karena otsus plus telah ditolak maka orang Papua meminta dialog.

Menurutnya, dialog Papua-Jakarta sebenarnya diungkapkan Presiden Jokowi saat Natal Bersama di Jayapura. Presiden Jokowi mempunyai roh yang luar biasa karena keinginan yang didoakan orang asli Papua ternyata benar-benar dijawab oleh kepala negara.

Untuk itu, lanjut dia, hal ini adalah solusi terbaik yang diberikan oleh Tuhan. Timotius menambahkan, pihaknya akan melakukan Rapat Pleno Luar Biasa dalam rangka menetapkan dan melakukan dialog Papua-Jakarta.

Timotius mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Papua dan DPRP sudah berjuang keras di Jakarta selama satu bulan untuk bagaimana draf RUU Otsus Plus masuk dalam prolegnas 2015.

Pewarta: Musa Abubar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015