Jakarta (ANTARA News) - Anak-anak usia satu sampai dua tahun sering kali susah disuruh makan, yang akhirnya membuat tubuh mereka kekurangan nutrisi sehingga daya tahannya terhadap gangguan kesehatan rendah.
Ketua Unit Kerja Koordinasi Gizi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Endang D. Lestari SpA(K), MPH, mengatakan penyebab anak susah makan antara lain kurangnya orangtua memberikan rangsangan untuk makan pada anak.
Ia menyebutkan beberapa siasat yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah anak-anak yang susah makan.
"Kalau anak susah makan, yang penting kita memberikan jadwal makan teratur, jangan sampai anak makan semaunya. Tiga kali makan makanan utama dan dua makanan selingan," ujar Dr. Endang di Jakarta, Kamis.
Jarak antara pemberian makan utama dan selingan, menurut dia, sebaiknya tidak kurang dari tiga jam.
"Kalau terlalu dekat jamnya, anak kemungkinan masih kenyang, sehingga dia akan menolak makan," katanya.
Selain itu, ia mengatakan, orangtua harus memastikan anak tidak menghabiskan waktu makannya lebih dari 30 menit.
"Jika lebih dari 30 menit, gula yang terserap, masuk sirkulasi tubuh sehingga memblok nafsu makan. Akibatnya anak menolak maka karena masih merasa kenyang," kata dia.
Yang penting, ia menambahkan, berikan makan saat anak merasa lapar dan hentikan pemberian makan saat anak merasa kenyang.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015