Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena dolar AS menguat di tengah pelemahan di zona euro.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April, turun 12,6 dolar AS atau 1,02 persen, menjadi menetap di 1.219,60 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Indeks Spot Dolar, ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,28 persen menjadi 95,0220, menempatkan tekanan pada logam mulia.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, sehingga jika dolar naik, emas yang diukur dengan dolar akan menjadi lebih mahal dan dengan demikian kurang menarik bagi investor, yang pada gilirannya menyeret turun emas berjangka.

Analis mengatakan bahwa penguatan dolar berpotensi mendorong Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan, menempatkan tekanan tambahan pada harga emas.

Analis lainnya percaya bahwa penurunan emas dibatasi oleh ketidakpastian di Yunani yang dipicu oleh kekhawatiran bahwa zona euro akan melemah jika Yunani menolak atau tidak mampu membayar utang dana talangan (bailout).

Perak untuk pengiriman Maret turun 11,2 sen atau 0,66 persen, menjadi ditutup pada 16,761 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 11,7 dolar AS, atau 0,97 persen, menjadi ditutup pada 1.195,60 dolar AS per ounce.

(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015