Jepara (ANTARA News) - PT Jepara Raya Multitama (JRM), pemegang saham mayoritas Persijap Jepara, Jawa Tengah, menghibahkan 80 persen sahamnya kepada suporter maupun organisasi sepak bola di daerah setempat.

"PT Jepara Raya Multitama sebagai perusahaan pengelola Persijap memang menguasai 80 persen saham yang ada," kata CEO PT JRM M. Said Basalamah di Jepara, Rabu.

Dari sejumlah saham tersebut, kata dia, sebesar 20 persen saham di antaranya ke kelompok suporter Banaspati, 20 persen ke suporter Jetman, 20 persen ke organisasi Curva Nord Syndicate, dan 20 persen saham diberikan kepada klub-klub amatir anggota Pengurus Cabang PSSI Jepara.

Ia mengatakan, surat pernyataan terkait hal itu sudah diberikan langsung kepada ketua umum atau koordinator masing-masing organisasi tersebut.

Sementara rapat umum pemegang saham, kata dia, akan segera digelar setelah mereka mengurus badan hukumnya atau wakil yang dinamakan dalam akta perusahaan nanti.

"Untuk saat ini, manajemen Persijap di bawah Komisaris Tafrichan," ujarnya.

Dalam rangka menyongsong kompetisi Divisi Utama 2015, kata dia, Persijap masih tetap dibantu hingga manajemen baru dibentuk oleh pemegang saham.

Terkait keputusan menghibahkan saham mayoritas yang dipegang PT JRM, kata dia, sudah disampaikan kepada Bupati Jepara Ahmad Marzuqi hari ini (11/2).

"Perkembangan terbaru soal saham Persijap tidak hanya diketahui bupati, karena semua pihak terkait juga mengetahui perkembangan terbaru tersebut," ujarnya.

Terkait dengan uji coba Persijap melawan Persibangga pada 14 Februari 2015, kata dia, masih tetap dijalankan.

Sementara itu, Suprapto sebagai juru bicara PT. Wong Kudus Group Djalal Djalil yang tertarik membeli saham PT JRM sebagai perusahaan pengelola Persijap Jepara mengakui, awalnya memang ada niat untuk bergabung mengelola klub Sepak Bola Persijap Jepara.

"Akan tetapi, ketika ditawari dalam bentuk saham, tentu menolak karena banyak pertimbangannya," ujarnya.

Akhirnya, kata dia, ditawarkan dalam bentuk pengelolaan bersama dengan persentase dana yang disuntikkan 70 dan 30 persen.

"Persentase 30 persen dari kami, sedangkan selebihnya dari Basalamah," ujarnya.

Berdasarkan penjelasan awal, kata dia, kebutuhan dana selama satu musim kompetisi sekitar Rp3,7 miliar, sedangkan sekitar Rp500 juta dari Pemkab Jepara sehingga masih sisa Rp3,2 miliar.

Dengan demikian, kata dia, pihaknya hanya menyediakan dana 30 persennya sebesar Rp960 juta.

Akan tetapi, lanjut dia, akhirnya kedua belah pihak tidak mencapai kata sepakat dan kini muncul informasi sahamnya dihibahkan ke sejumlah elemen masyarakat pecinta sepak bola.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015