Kediri (ANTARA News) - Tim sepakbola Divisi Utama, Persik Kediri, menganggarkan sekira Rp800 juta untuk pengadaan kostum yang akan dikenakan pada musim kompetisi 2007 mendatang. Manajer Persik Iwan Budianto di Kediri, Jawa Timur, Selasa, mengungkapkan, dana pengadaan kostum untuk musim kompetisi tahun depan itu lebih besar dibandingkan musim sebelumnya. "Perkiraan untuk pembelian kostum pemain tahun depan tak jauh dari angka Rp800 juta, lebih tinggi memang dibandingkan dengan tahun lalu yang nilainya tidak sampai Rp700 juta," ungkanya. Menurut dia, pembengkakan itu terjadi lantaran pada musim kompetisi tahun depan Persik harus mengikuti tiga even berbeda, yakni kompetisi Divisi Utama Ligina XIII, turnamen Copa Indonesia, dan kompetisi Liga Champion Asia. "Kalau pada musim kompetisi tahun ini kami memesan kostum untuk masing-masing pemain empat stel dengan warna berbeda, maka tahun depan bisa lebih dari itu," katanya menjelaskan. Pada musim kompetisi tahun ini masing-masing pemain baik inti maupun cadangan, kecuali kiper mendapatkan empat stel kostum dengan warna ungu, kuning, merah jambu, dan putih. Semua kostum Persik dibuat dengan menggunakan teknik cetak permanen mulai dari kombinasi warna kostum, lambang Persik, logo sponsor utama penyelenggara even, nama, dan nomor punggung pemain. "Karena menggunakan sistem cetak permanen, maka pernik-pernik yang terdapat pada kostum sifatnya permanen dan tidak bisa diubah-ubah. Oleh sebab itu dalam setiap even, kostum yang dikenakan para pemain selalu berbeda, kendati warna sama," paparnya. Ia menyebutkan, saat mengikuti kompetisi Liga Champion Asia pada 2007 mendatang, para pemain dan ofisial Persik tidak diperkenankan mengenakan kostum dengan logo produk rokok sigaret yang menjadi sponsor utama kompetisi Divisi Utama Ligina dan Copa Indonesia. Selain kostum, para pemain Persik juga mendapatkan jatah dua pasang sepatu bola dengan tipe berbeda, yakni untuk kondisi lapangan kering dan lapangan basah, ditambah lagi pakaian training dan tas. Demikian halnya dengan kiper yang masih mendapatkan jatah tambahan berupa kaos tangan. Dua musim kompetisi sebelumnya, kostum Persik selalu dicukupi oleh pihak sponsor, yakni PT Gudang Garam. Namun sejak 2006 ini pabrik rokok yang berdomisili di Kediri itu, tidak diperkenankan memasang logo produknya lantaran sponsor utama penyelenggaran kompetisi dan turnamen adalah perusahaan rokok berbeda. Akibat adanya larangan ini pula, PT Gudang Garam pun tidak lagi memberikan kucuran dana untuk pembinaan juara dua kali Divisi Utama Ligina itu sebesar Rp2,5 miliar per tahun.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006