Jakarta (ANTARA News) - Rapat Kerja pengesahan Panitia Kerja (Panja) Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada 35 BUMN pada RAPBN-P 2015, antara Komisi VI DPR dengan Menteri BUMN Rini Soemarno, Senin malam, diwarnai protes dari para jurnalis karena digelar tertutup.
Rapat yang dipimpin Ketua Komisi VI Achmad Hafisz Tohir, semula dijadwalkan pukul 19:30 WIB. Namun molor, baru dimulai sekitar pukul 21:00 WIB.
"Rapat dihadiri oleh 38 orang dari 49 anggota Komisi VI DPR, atau terdiri lebih dari separoh unsur fraksi. Maka dengan bismillah rapat saya buka," kata Hafisz.
"Atas permintaan mitra kerja kita karena mengandung unsur-unsur kerahasiaan negara dan juga dilindungi oleh Undang Undang dan bagian dari PMN ini diberikan kepada perusahaan yang sudah terbuka. Maka dari itu atas permintaan kerja maka rapat diminta untuk tertutup," ujarnya.
Mendengar pernyataan Hafisz tersebut, wartawan yang sudah berada di ruangan rapat sejak pukul 18:00 WIB langsung menunjukkan kekecewaannya.
Hampir seluruh petugas jurnalistik tersebut berteriak "Huuuuu.."
"Kenapa harus tertutup ya. Kan ini soal penggunaan anggaran negara. Tentu ini ada sesuatu yang tidak beres soal suntikan dana PMN," kata seorang wartawan online.
Menurut catatan, pemerintah mengusulkan PMN pada RAPBN-P 2015 sebesar Rp48,01 triliun kepada 35 perusahaan milik negara, terdiri atas Rp46,08 triliun dalam bentuk tunai, dan PMN nontunai sebesar Rp1,21 triliun.
Sesuai jadwal, pengesahan suntikan PMN akan dilakukan pada Senin (10/2), untuk kemudian dibahas di Badan Anggaran (Banggar) DPR dan selanjutnya pengesahaannya pada Rapat Paripurna DPR yang dilaksanakan Kamis (13/2).
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015