Kami minta semua daerah hilir Jawa Timur, yang dilalui Bengawan Solo meningkatkan kewaspadaan."
Bojonegoro (ANTARA News) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, memberlakukan Siaga I dalam menghadapi banjir Bengawan Solo, dengan ketinggian air di Bojonegoro, mencapai 13,00 meter, Selasa pukul 21.00 WIB.
"Bojonegoro masuk Siaga I dengan ketinggian air 13,00 meter, sejak pukul 18.00 WIB," jelas Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Suyono, Selasa.
Selain itu, lanjut dia, ketinggian air Bengawan Solo di Babat, Laren, dan Karanggeneng, Lamongan, dalam waktu bersamaan juga masuk Siaga I, dengan ketinggian masing-masing 6,94 meter, 4,95 meter dan 3,54 meter.
"Di daerah hilir Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, saat ini masuk Siaga I," katanya, menegaskan.
Ia juga menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota, Bojonegoro, masih cukup tinggi mencapai 26,35 meter, pukul 21.00 WIB.
"Bengawan Solo di Bojonegoro, masih akan terus naik, disebabkan di Sekayu, Ponorogo, dalam waktu bersamaan juga masuk Siaga II dengan ketinggian air mencapai 3,82 meter," jelasnya.
"Hari ini di Ponorogo terjadi hujan deras," tambahnya.
Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, memperkirakan ketinggian air di daerah hilir Jawa Timur, akan terus naik, disebabkan adanya tambahan air dari Ponorogo, dan Solo, Jawa Tengah.
"Kami minta semua daerah hilir Jawa Timur, yang dilalui Bengawan Solo meningkatkan kewaspadaan," katanya, menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan prasarana dan sarana pengendali banjir luapan Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, selain tanggul kanan dan kiri, juga sudetan Plangwot-Sedayu Lawas, di Lamongan.
Menurut dia, sudetan Bengawan Solo sepanjang 13,4 kilometer ke Laut Jawa, yang mampu mengalirkan debit banjir Bengawan Solo sekitar 650 meter kubik/detik berfungsi normal.
"Sudetan Plangwot-Sedayu Lawas sudah kita buka sejak masuk musim hujan lalu," jelas dia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, menyatakan pihaknya sudah menyiapkan berbagai kebutuhan dalam menghadapi meluapnya sungai terpanjang di Jawa di daerahnya.
"Kami juga sudah mendistribusikan bahan makanan ke sejumlah lokasi untuk membuka dapur umum bagi korban banjir," tuturnya.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015