"Kami tetap menempatkan Tagana di sana karena masih dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan," kata Kepala BPBD Pemkab Pamekasan Akmalul Firdaus di Pamekasan, Selasa malam.
Lokasi longsor berada di Dusun Dusun Kendung, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, sekitar 12 kilometer ke arah utara Pamekasan.
Menurut Akmalul Firdaus, selain tim Tagana, petugas keamanan dari Polsek Kadur dan Koramil Kadur, hingga kini juga masih bersiaga di lokasi longsor.
Sedangkan 75 santri pondok pesantren Al-Hamidy yang sebelumnya dievakuasi menjauh dari lokasi longsor, sampai sekarang masih bertahan di tempat penampungan, yakni di mushala pondok itu.
"Mereka belum kami perbolehkan tidur di pondoknya, karena khawatir terjadi longsor susulan," katanya menjelaskan.
Selain bersiaga di sekitar lokasi longsor, petugas juga mengatur arus lalu lintas dari arah Kecamatan Pakong yang hendak menuju Kota Pamekasan atau sebaliknya, karena longsoran masih menutup sebagian badan jalan.
Ia menjelaskan, jika kondisi sudah memungkinkan, pihaknya akan segera menarik personelnya.
Bukit Pojuk di Desa Pamoroh, Pamekasan, Madura, Senin (9/2), longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu dalam tiga hari terakhir.
Longsoran bukit ini membuat para santri dan pengurus pondok pesantren resah. Sebanyak 75 orang santri yang menempati pondok pesantren tak jauh dari lokasi longsoran itu terpaksa dievakuasi untuk menghindari longsor susulan.
Bukit Ponjuk merupakan salah satu daerah yang masuk daerah rawan bencana alam di Pamekasan. Selain Ponjuk, daerah lain yang juga masuk kategori rawan longsor yakni di sepanjang Jalan Raya dari Kecamatan Pakong menuju Kecamatan Waru, Pamekasan.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015