Itu dilihat sejauh mana apa yang terjadi secara komprensif..."

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Zulkarnaen mengatakan bahwa KPK perlu terlebih dulu mendalami secara internal laporan dugaan pelanggaran kode etik yang dituduhkan kepada salah seorang komisionernya, sebelum memutuskan untuk membentuk komite etik.

"Kalau laporan masuk kan harus proses di internal. Artinya, kita tidak cerita di media dan tentu itu butuh pendalaman sendiri dalam proses di internal," kata Zulkarnaen di Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa.

Zulkarnaen mengatakan, pendalaman itu penting untuk melihat serta mengetahui sejauh mana materi dari laporan dugaan pelanggaran kode etik yang disampaikan kepada KPK.

Menurut dia, KPK akan melihat sejauh mana apa yang terjadi atas dugaan pelanggaran kode etik salah satu komisioner secara komprehensif.

"Itu dilihat sejauh mana apa yang terjadi secara komprensif dan tidak serta-merta (membentuk) komite etiknya," katanya.

Zulkarnaen menegaskan bahwa keberadaan komite etik untuk mereka penting guna memastikan integritas pimpinan dan lembaga anti korupsi tersebut.

Dia mengatakan institusinya akan mengukur sendiri kinerjanya dalam mekanisme yang ada diinternal institusinya.

"Kita diukur itu, kita ukur sendiri. Kita survei. Kita ini, kita itu," katanya.

Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto telah memberikan alat bukti pertemuan Ketua KPK Abraham Samad dengan elite PDI-P kepada KPK pada Senin (9/2).

Sebelumnya Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa artikel di kolom publik Kompasiana berjudul "Rumah Kaca Abraham Samad" merupakan sebuah kebenaran.

"Bapak Abraham Samad mengatakan berita-berita itu (artikel Rumah Kaca Abraham Samad) adalah fitnah. Saya di sini mengatakan bahwa itu bukanlah fitnah, itu adalah kebenaran," kata Hasto dalam konferensi pers di Apartemen The Capital, di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (22/1).

Dalam artikel bertajuk "Rumah Kaca Abraham Samad" itu diceritakan bahwa Samad mengajak sejumlah politisi PDIP untuk bertemu sebanyak enam kali sebelum kontestasi Pilpres 2014 berlangsung (beberapa pertemuan ditengarai dilakukan di Apartemen The Capital, SCBD).

Hasto juga hadir dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi III DPR RI pada Rabu (4/2) untuk menjelaskan pertemuannya dengan Abraham Samad.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015