Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta mengusulkan 20 SMK negeri dan swasta di wilayah tersebut untuk bisa mengikuti ujian nasional (UN) online pada tahun ini.
"Seluruh SMK negeri, ada tujuh sekolah, masuk dalam usulan ini dan sisanya berasal dari sekolah swasta," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, sekolah yang diusulkan menjadi peserta ujian nasional online tersebut telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) di antaranya kepemilikan komputer dan jaringan internet.
Sekolah yang ingin mengikuti ujian nasional online harus memiliki komputer dengan jumlah minimal sepertiga dari siswa yang akan menjadi peserta ujian nasional, ditambah cadangan 10 persen dari jumlah komputer yang tersedia.
Ia mencontohkan, jika jumlah peserta ujian dari satu sekolah adalah 240 siswa, maka jumlah minimal komputer yang harus dimiliki adalah 80 unit ditambah delapan unit sebagai cadangan.
Saat ujian nasional berlangsung, seluruh komputer tersebut harus dalam posisi menyala dan terhubung dengan internet.
"Saat ada komputer peserta yang mengalami masalah, maka peserta itu bisa langsung berpindah ke komputer lain yang tersedia," lanjutnya.
Edy menyebut, Puspendik akan melakukan verifikasi terhadap 20 sekolah yang diusulkan tersebut pekan depan untuk melihat secara langsung kesiapan sekolah melakukan ujian nasional online.
"Harapannya, seluruh sekolah yang diusulkan tersebut bisa melakukan ujian nasional online tahun ini," kata Edy. Di DIY, total SMK yang diusulkan menjadi peserta ujian nasional online tahun ini adalah 38 sekolah.
Ia menambahkan, pelaksanaan ujian nasional secara online tersebut sebenarnya lebih memudahkan siswa karena siswa bisa melihat secara langsung skor ujiannya.
Bahkan, lanjut dia, sudah ada salah satu sekolah swasta yang melakukan try out ujian nasional secara online setelah sekolahnya diusulkan menjadi peserta tahun ini.
"Tahun ajaran mendatang, kami berharap seluruh sekolah bisa melakukan ujian nasional secara online," katanya.
Sedangkan untuk ujian nasional yang dilakukan secara manual oleh sekolah lain, Edy mengatakan masih menunggu pos UN karena sampai saat ini belum turun.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015