Kondisi tersebut mempertinggi kekhawatiran deflasi di Tiongkok, ekonomi terbesar kedua dunia itu.
Kenaikan indeks harga konsumen (IHK) turun tajam dari 1,5 persen yang tercatat pada Desember, dan terlemah sejak November 2009 ketika berdiri di 0,6 persen, menurut angka yang diberikan oleh Biro Statistik Nasional.
Inflasi yang moderat bisa menjadi keuntungan untuk konsumsi karena mendorong konsumen untuk membeli sebelum harga naik, sementara harga yang jatuh mendorong pembeli untuk menunda pembelian dan perusahaan menunda investasi, yang keduanya dapat merugikan pertumbuhan.
Penurunan IHK didorong oleh penurunan harga minyak mentah internasional dan temperatur Januari yang lebih hangat daripada rata-rata, menyebabkan harga sayuran, buah dan produk aquatik turun, demikian menurut analis senior NBS Yu Qiumei.
Secara terpisah, indeks harga produsen (IHP) -- ukuran biaya untuk barang di pintu gerbang pabrik dan indikator utama tren untuk IHK -- menurun untuk ke-35 bulan berturut-turut pada Januari.
Penurunan IHP 4,3 persen tahun-ke-tahun adalah yang terbesar sejak Oktober 2009. Terakhir kali IHP naik tiga tahun yang lalu, demikian laporan AFP.
(Uu.A026)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015