Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kota Yogyakarta memperoleh kesempatan yang cukup langka tahun ini karena ditunjuk sebagai laboratorium inovasi daerah dari Lembaga Administrasi Negara.

"Ada beberapa kota dan kabupaten yang mengajukan diri untuk menjadi kandidat laboratorium inovasi daerah namun yang ditunjuk adalah Yogyakarta. Ini yang pertama," kata Kepala Bagian Organisasi Pemerintah Kota Yogyakarta Kris Sardjono Sutedjo di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, penetapan Yogyakarta sebagai laboratorium inovasi daerah tersebut akan dilakukan secara resmi pada pekan ketiga Februari di Yogyakarta.

Selama menjadi laboratorium inovasi daerah, Kota Yogyakarta akan memperoleh pendampingan hingga akhir tahun dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk mengembangkan berbagai inovasi lain.

Sejumlah inovasi yang telah dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta di antaranya pembentukan Dinas Perizinan karena amanah undang-undang cukup dengan badan.

"Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan inovasi dan menjadikannya dinas karena beban kerja yang dimiliki memang sudah cukup untuk menjadi dinas," katanya.

Inovasi di Dinas Perizinan, lanjut dia, tidak berhenti di tempat namun terus berlanjut dengan berbagai inovasi layanan guna memudahkan masyarakat. "Tahun ini rencananya akan ada tiga inovasi, salah satunya penggunaan barcode," katanya.

Selain itu, jenis inovasi lainnya adalah pembentukan Unit Pengaduan Informasi dan Keluhan (UPIK), pembuatan fasilitas konsultasi belajar online di laman milik Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, pembentukan Rumah Pemulihan Gizi untuk anak-anak balita yang kekurangan gizi.

Ia berharap, dengan adanya pendampingan dari LAN tersebut seluruh satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki inovasi untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat.

"Minimal muncul satu inovasi dari SKPD hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan," katanya.

Hasil akhir dari pendampingan tersebut akan dipamerkan melalui pameran berskala nasional yang rencananya dihadiri oleh kota dan kabupaten di Indonesia pada akhir tahun.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015