Madrid (ANTARA News) - Liga sepak bola profesional Spanyol dan Portugal mengumumkan pada Senin bahwa mereka berniat menentang pelarangan FIFA terhadap kepemilikan pemain oleh pihak ketiga, kepada komisi kompetisi Uni Eropa.

"Pelarangan kepemilikan pihak ketiga merupakan kesepakatan ekonomi yang membatasi kebebasan ekonomi klub-klub, para pemain, dan pihak ketiga tanpa adanya justifikasi atau proporsionalitas," kata liga-liga dalam pernyataan bersama.

"Pelarangan ini menghancurkan klub-klub, khususnya dengan sumber daya yang terbatas, mencegah mereka berbagi hak-hak ekonomi para pemain profesional dengan pihak-pihak ketiga di tim-tim mereka, dan untuk mengatur kewajiban-kewajiban keuangan mereka dalam bentuk yang paling bijaksana."

Liga-liga mengklaim bahwa keluhan itu dapat memicu denda jutaan euro untuk FIFA, serta kompensasi bagi klub-klub, para pemain, dan pihak ketiga yang terkena dampaknya.

FIFA mengumumkan pada Desember bahwa kepemilikan pemain oleh pihak ketiga akan dicabut mulai Mei tahun ini, di mana mereka berharap dapat mengakhiri kritik terhadap sistem yang telah dilabeli korup.

Presiden UEFA Michel Platini menyebut praktek itu berbahaya bagi sepak bola, dengan mengatakan bahwa para pemain tidak lagi dapat mengendalikan karir olahraga mereka dan transfer-transfer sering dilakukan untuk "mendapat pemasukan untuk individu-individu anonim yang hanya ingin menarik uang dari sepak bola."

Bagaimanapun, para pembela sistem ini percaya bahwa sistem ini memberikan nafas penting bagi klub-klub yang secara keuangan lebih miskin, sehingga mereka dapat tetap bersaing.

Di bawah proposal-proposal FIFA, kesepakatan-kesepakatan yang telah ada dengan pihak ketiga akan diizinkan untuk diteruskan sampai akhir kontrak mereka dan semua kesepakatan baru di bawah hukum yang baru akan dipaksa untuk memiliki batas waktu selama satu tahun.

Kepemilikan oleh pihak ketiga telah dilarang di Liga Utama Inggris, namun itu masih menjadi praktek umum di Amerika Selatan serta di Spanyol dan Portugal.

Agen bintang asal Portugal Jorge Mendes, yang merupakan agen Cristiano Ronaldo, James Rodriguez, dan Jose Mourinho, menyebut langkah FIFA untuk mencabut praktek itu sebagai "bencana" dan menegaskan bahwa hal itu akan dibawa ke pengadilan. Demikian laporan AFP.

(Uu.H-RF/I015)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015