Sebelumnya pada Minggu sore, Sky Sport News melaporkan bahwa manajer The Foxes itu diberhentikan dan tentu saja menuai banyak reaksi.
Namun, sejam setelah Sky perdana menayangkan kabar tersebut, Leicester akhirnya mengeluarkan pernyataan singkat yang mengumumkan bahwa Pearson masih bertugas dengan klub yang diasuhnya sejak 2011.
"Leicester City ingin memperjelas posisi kami bersama manajer kami, Nigel Pearson. Bertentangan dengan spekulasi media pada Minggu sore, Nigel tetap menjadi manajer untuk klub pertamanya. Laporan tersebut berlawanan, tidak akurat dan tanpa dasar," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Nigel, stafnya dan tim sepenuhnya berfokus pada pertandingan Selasa malam melawan Arsenal dan melanjutkan upaya kami supaya terus aman berada di Barclays Liga Premier," tambahnya dalam pernyataan.
Pearson telah membawa Leicester dalam gelar Championship musim lalu namun pada musim ini The Foxes hanya mampu meraih 17 angka dari 24 laga pembuka dan saat ini berada di posisi paling bawah klasemen.
Kabar pemecatan manajer berusia 51 tahun tersebut tidak berhubungan dengan insiden hebat yang menerpanya pada pertandingan Sabtu waktu setempat saat Leicester City kalah 1-0 dari Crystal Palace.
Pearson secara tidak sengaja ditabrak hingga terjatuh di garis batas oleh gelandang Palace James McArthur setelah mendapat tendangan "tackle" dari Marc Albrighton.
Pearson tampak mencekik leher McArthur sebelum membantunya berdiri. Namun, peristiwa kurang menyenangkan terjadi saat Pearson mencegah McArthur kembali ke lapangan dengan menarik baju pemain tersebut.
Sementara itu, mantan pemain Leicester dan penyerang timnas Inggris Gary Lineker yang saat ini menjadi pembawa acara televisi di program BBC "Match of the Day", meyakini Pearson telah dipecat.
"Saya tidak terlalu kaget kalau Nigel Pearson telah dipecat Leicester, mengingat posisi mereka paling bawah, namun dia telah menjadi manajer yang sangat baik untuk klub," kata Lineker dalam kicauannya di Twitter.
"Saya tidak yakin apakah insiden touchline kemarin ada hubungannya dengan Pearson keluar, namun tentu saja ini menunjukkan bagaimana itu semua berdampak pada tim," katanya menambahkan.
Pearson memulai sebagai manajer Leicester pada November 2011 setelah memegang Hull City kurang dari 18 bulan.
Leicester mengumpulkan 102 angka yang dinilai cukup besar dalam upayanya mendominasi Championship musim lalu namun langkah untuk sampai posisi puncak nyatanya sulit digapai oleh The Foxes.
Saat ini klub asuhan Pearson tertinggal empat angka di belakang Burnley, klub terakhir di atas zona degradasi dengan peringkat 17, demikian AFP melaporkan.
(M053/I015)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015