Petugas PLN juga akan memutus aliran listrik demi keamanan masyarakat sendiri"
Jakarta (ANTARA News) - PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memadamkan 469 gardu distribusi akibat banjir di sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya.
Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Mambang Hertadi di Jakarta Senin mengatakan, hingga pukul 19.30 WIB, sebanyak 469 gardu distribusi terpaksa dipadamkan dari total 17.000 gardu.
"Sebaran wilayah yang terkena dampak pemadaman listrik yaitu Marunda, Cikupa, Kebon Jeruk, Bandengan, Cengkareng, Teluk Naga, Tanjung Priok, Menteng, dan Cempaka Putih," ujarnya.
Jumlah gardu yang dipadamkan PLN sejak Senin pagi terus meningkat.
Pada pukul 12.45 WIB tercatat 294 gardu dipadamkan. Lalu, meningkat menjadi 339 gardu pada pukul 14.25 WIB dan pukul 15.35 WIB tercatat 428 gardu yang dipadamkan.
Beberapa kondisi yang mengharuskan PLN memadamkan aliran listrik demi keamanan adalah gardu distribusi tergenang air, wilayah perumahan pelanggan tergenang air, gardu dan perumahan pelanggan tergenang air, dan gardu induk tergenang air.
Menurut Mambang, pihaknya akan menormalkan aliran listrik apabila seluruh wilayah yang dilayani dari gardu distribusi tersebut sudah dalam keadaan kering.
"Tidak itu saja, dari pihak PLN juga memerlukan waktu untuk melakukan pembersihan dan revisi gardu, memastikan gardu distribusi siap," katanya.
Di sisi lain, lanjutnya, pelanggan juga dimohon melakukan pengecekan dan memastikan instalasi maupun alat-alat elektronik dalam keadaan kering.
"Jadi, setelah banjir surut, butuh waktu dan proses untuk penormalan gardu distribusi," ujarnya.
Apabila terjadi banjir susulan, tambahnya, maka tidak menutup kemungkinan gardu distribusi yang sudah normal akan dipadamkan kembali.
Mambang meminta, masyarakat mewaspadai bahaya saat banjir yakni mematikan aliran listrik, peralatan elektronik dan tusuk kontak yang masih menancap untuk menghindari bahaya yang disebabkan oleh listrik.
"Petugas PLN juga akan memutus aliran listrik demi keamanan masyarakat sendiri," ujarnya.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015