Yang bertarung bukan hanya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan polisi, tapi di dalam kepolisian juga ada jor-joran. Jor-joran berebut pangkat dan posisi
Yogyakarta (ANTARA News) - Ketua Tim Sembilan Syafii Maarif berharap calon Kapolri dipilih dari sosok yang paling sedikit dosanya.
"Carilah (calon Kapolri) yang paling sedikit dosanya," kata Syafii, saat ditemui di sela pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VI di Pagelaran Keraton Yogyakarta, Senin.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu mengatakan, hal itu dapat diukur dari rekam jejak calon yang dapat dianalisa oleh internal kepolisian sendiri serta para pakar demi bangsa dan negara.
Sementara itu, Syafii menyayangkan, saat ini di tubuh kepolisian terdapat fakta saling berebut pangkat atau posisi dengan mengorbankan institusi.
"Yang bertarung bukan hanya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan polisi, tapi di dalam kepolisian juga ada jor-joran. Jor-joran berebut pangkat dan posisi," ungkap Syafii.
Fenomena itu, lanjut Syafii, bahkan ditambah dengan masuknya peran partai politik yang ikut memperkeruh suasana.
"Jadi institusi kepolisian itu mau diseret ke pihak mereka. Ini kan tidak sehat, kan negara yang punya, bukan mereka," kata dia.
Mengenai munculnya nama Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso yang menguat sebagai salah satu dari daftar calon pengganti Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri, Buya memilih tidak berkomentar.
"Saya tidak mau komentar. Saya berharap presiden dapat memilih calon yang tepat," tukas dia.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015