Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalan Bun memprakirakan kondisi cuaca di lokasi pengangkatan badan pesawat Air Asia QZ8501 di perairan sekitar Teluk Kumai, Kalimantan Tengah (Kalteng), berawan.
Kepala BMKG Pangkalan Bun Lukman Soleh dalam keterangannya yang diperoleh di Jakarta, Senin, mengatakan berdasarkan pantauan radar BMKG, kondisi cuaca di lokasi badan pesawat pada pagi hari berawan.
Kondisi tersebut, menurut dia, dapat berubah menjadi hujan ringan hingga sedang di siang dan sore hari. Selain itu, diperkirakan akan banyak bertumbuhan awan hujan cumulus dan cumulonimbus (CB).
Awan-awan CB yang kemungkinan akan terbentuk di atas lokasi pengangkatan badan pesawat Air Asia QZ8501, lanjutnya, dapat memicu gelombang laut menjadi lebih tinggi secara local.
Menurut dia, kecepatan angin di lokasi badan pesawat dapat mencapai 12 hingga 16 knot, berhembus dari arah Barat hingga Barat Laut. Sedangkan ketinggian gelombang dapat mencapai 1,25 hingga 1,75 meter.
Berbeda dengan kondisi lokasi badan pesawat akan diangkat yang berawan, maka kondisi di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng, sepanjang hari diprakirakan mengalami hujan ringan di pagi hari dan hujan sedang hingga lebat terjadi di siang dan sore hari.
Kecepatan angin yang bertiup dari barat Barat Laut mencapai empat hingga 10 knot.
Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo yang rencananya akan meninjau proses pengangkatan badan pesawat yang sedang dilaksanakan di perairan sekitar Teluk Kumai harus menunggu hujan reda untuk dapat menuju KN Pacitan dengan helikopter.
Hingga kini tim penyelam gabungan Basarnas yang terdiri dari kelompok Basarnas Special Group, Indonesian Diver (I-Divers), Galangan Citra Batam (AHA), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Migas (SKK Migas), dan penyelam tradisional dari Kumai masih terus melanjutkan kegiatan evakuasi di sejumlah daerah pencarian.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015