Doha (ANTARA News) - Pecatur Indonesia WFM Irine Kharisma Sukandar gagal melanjutkan kejutan ketika dipaksa menyerah dari unggulan pertama GM Humpy Kaneru asal India di pertandingan catur cepat Asian Games 2006 Doha, Senin. Kekalahan itu membuat Irine tetap mengumpulkan nilai 4,5 setelah sebelumnya hanya terpaut setengah angka dari Humpy yang semakin kokoh sendirian di puncak pimpinan dengan nilai enam. Humpy dibayangi-bayangi oleh pecatur Cina Zhao Xue yang mengumpulkan nilai 5,5 setelah mengalahkan Atousa Pourkashiyan dari Iran. Persaingan di peringkat ketiga untuk setidaknya memperebutkan perunggu semakin ketat karena selain Irene, terdapat lima pecatur lain yang juga mengumpulkan nilai sama, yaitu Munguntuul Batkhhuyag dari Mongolia, Mahri Geldyyeva dari Turkmenistan, Olga Sabirova dari Uzbekistan, Dana Aketayeva dari Kazakhstan dan Atousa Pourkashiyan dari Iran. Para pecatur akan mengikuti dua babak tersisa di pertandingan yang menggunakan sistem Swiss sembilan babak itu untuk menentukan juara. Kekalahan juga dialami pecatur senior Utut Adianto yang menyerah kepada unggulan teratas Sasikiran Krishnan dan membuat pecatur berusia 41 tahun itu semakin terpuruk karena baru mengumpulkan nilai 3,5 dan terpaut dari Bu Xiangzhi dari Cina dan Murtas Kazhgalevyev dari Kazakhstan yang sama-sama mengumpulkan nilai enam. Hasil lebih baik diperlihatkan oleh Susanto Megaranto yang menahan remis pecatur Filipina Ronald Dableo, sehingga pecatur asal Indramayu kelahiran 8 Oktober 1987 itu mengumpulkan nilai empat, unggul setengah angka dari seniornya Utut. Utut dan Susanto juga akan memainkan dua partai tersisa, Senin sore (4/12) di pertandingan yang berlangsung di Al-Dhana Club di komplek olahraga Khalifa itu. "Sudah bisa dipastikan tertutup kemungkinan bagi Utut maupun Susanto untuk meraih medali. Kita tinggal berharap kepada Irine untuk kembali menghadirkan kejutan meski ia sebenarnya hanya ditargetkan untuk setidaknya menembus peringkat lima besar, mengingat usianya yang masih muda," kata Ketua Bidang Pembinaan PB Percasi Eka Putra Wirya yang selalu mendampingi para pecatur saat bertanding.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006