Jakarta (ANTARA News) - Pasien yang rencananya akan melakukan operasi wajah atau face off dari Desa Kima Bajo, Kecamatan Wori, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Nursiah Lamusa (46) telah sampai di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk melakukan terapi awal. "Pasien operasi wajah ini rencananya akan melakukan kemoterapi dan radioterapi di RSCM sebelum memungkinkan dilakukan face off," kata Direktur Medical Health Care and Rescue Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Amir Zuhdi yang selama tiga bulan mendampingi pasien di Jakarta, Senin. Pasien bernama Nursiah Lamusa adalah seorang penderita kanker ganas Basalioma yang telah selama 15 tahun menderita penyakit tersebut hingga seluruh wajahnya hancur. Amir Zuhdi mengatakan, hanya sekitar dua persen saja bentuk wajahnya yang tersisa atau tinggal rahang bawahnya saja. "Kedua mata, hidung, rahang atas, dan hampir semua wajahnya hancur total," katanya. Sakit Lamusa berawal dari kebiasaannya memencet-mencet jerawat menggunakan peniti hingga timbul infeksi yang menyebabkan luka bernanah di wajah. Dari luka itulah tumbuh sel-sel kanker ganas yang terus menyebar ke seluruh permukaan wajahnya. Amir mengatakan, rencananya selama 1,5 - 2 bulan ke depan, pasien akan menjalani terapi untuk mematikan sel-sel basal dengan kemoterapi dan fisioterapi. "Sebab face off hanya mungkin dilakukan bila sel-sel basal penyebab kanker itu mati," katanya. Selain itu, menurut Amir, perlu ada upaya pengembalian dan pemulihan pemenuhan gizi serta upaya psikoterapi. "Pasien bahkan pernah melakukan upaya bunuh diri berkali-kali karena tidak kuat menghadapi kenyataan wajahnya yang rusak. Karena itu perlu dilakukan psikoterapi," katanya. Lembaga Kemanusiaan PKPU yang selama tiga bulan terakhir mendampingi pengobatan Lamusa mengupayakan untuk mengurangi penderitaan pasien tersebut. Menurut Amir, solusi pengobatan Lamusa salah satunya dengan membuat topeng yang ditempelkan di wajah pasien. Untuk operasi tersebut dibutuhkan biaya hingga Rp600 juta lebih dan hanya dapat dilakukan oleh dokter yang benar-benar ahli. Saat ini, Lamusa dirawat di salah satu ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSCM dan rencananya akan ditempatkan di ruang onkologi bedah tumor untuk menjalani perawatan lebih intensif.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006