Depok (ANTARA News) - Ketua DPD PKS Kota Depok, Prihandoko menyesalkan aksi pembakaran bendera PKS oleh sekelompok mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Komite Mahasiswa UI (KAM-UI). "Sebagai intelektual, seharusnya jika memang ada kesalahan bisa dibicarakan dengan elegan seperti mengadakan dialog dengan baik-baik," kata Prihandoko ketika dihubungi ANTARA News menanggapi aksi pembakaran bendera PKS di Depok, Senin. Ia membantah bahwa kegiatan itu untuk merekrut ataupun melakukan kaderisasi dari luar PKS. "Ini murni kegiatan internal PKS bidang kewanitaan tidak ada keterlibatan pihak lain di luar PKS," katanya. Prihandoko merasa kaget atas respon yang aktif diberikan oleh sekelompok mahasiswa tersebut. Ia menilai apa yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut dipolitisir oleh pihak-pihak tertentu guna semakin memperburuk citra PKS. "Jelas unjuk rasa tersebut sengaja dipolitisir untuk kepentingan pihak tertentu," jelasnya. Menurut dia, mengenai dipilihnya Pusat Studi Jepang (PSJ) sebagai tempat diselenggarakannya lokakarya tersebut hanya karena pemilihan tempat saja tidak ada maksud-maksud tertentu, apalagi merekrut kader-kader dari pihak luar. "Apa yang dilakukan oleh para mahasiswa tersebut akan sia-sia, karena apa yang kita lakukan telah sesuai dengan prosedur," jelasnya. Sebelumnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam KAM-UI melakukan unjuk rasa menolak partai politik masuk kampus. Sebagai bentuk penolakan mereka membakar bendera Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang dinilai telah melakukan kegiatan politik, di UI. PKS pada Sabtu (2/12) telah mengadakan Lokakarya Kewilayahan di Pusat Studi Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia. Kegiatan tersebut diduga sebagai bentuk uji coba guna melakukan kaderisasi partai.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006