"Saat ini Indonesia menghadapi tiga persoalan besar yakni korupsi, narkoba dan teroris, karena itu menjadi persoalan bersama untuk memberantasnya," kata Kader penyuluh narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Selatan Ahmad Hadis di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, pemerintah saat ini sangat prihatin terhadap peredaran narkoba yang sudah masuk ke desa-desa. Karena itu, pemerintah menetapkan tahun 2015 sebagai tahun darurat narkoba.
Berkaitan dengan hal itu, Hadis mengajak Pemuda LDII Makassar berhati-hati dalam memilih teman, sebab banyak remaja yang awalnya baik, lalu terjerumus pada narkoba. Semua itu karena salah dalam pergaulan.
"Di Panti Rehabilitasi Baddoka, saya pernah menyaksikan seorang remaja yang sedang direhab. Padahal, sebelumnya remaja tersebut aktif menjadi remaja masjid. Dia terjerumus pada narkoba, sebab ia menerima tawaran permen yang mengandung narkoba dari temannya," katanya.
Menurut dia, ada paradigma yang salah tengah berkembang di kalangan remaja, yakni jika tidak mau mencoba narkoba, seorang remaja akan dijauhi oleh kelompoknya dan dianggap ketinggalan zaman.
Dengan adanya sosialisasi yang digelar LDII ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat terhadap bahaya penyalagunaan narkoba.
"Harapan kami, semoga ke depan, generasi bisa memahami tentang bahaya penyalahgunaan narkoba," katanya.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2015