Yang penting harus dipastikan dulu integritasnya. Kalau rekam jejaknya bersih, kenapa tidak?"

Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago tidak mempermasalahkan masuknya Kabareskrim Komjen Polisi Budi Waseso dalam bursa calon Kapolri yang diusulkan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

"Yang penting harus dipastikan dulu integritasnya. Kalau rekam jejaknya bersih, kenapa tidak?" kata Pangi melalui pesan singkat, di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, kandidat Kapolri harus benar-benar bersih dan tidak memiliki masalah di masa lalu. Hal itu penting karena Kapolri sebagai ujung tombak penegakan hukum harus diisi dengan orang yang baik dan bersih sebagai bagian dari upaya revolusi mental yang diusung oleh Presiden Joko Widodo dalam pemerintahannya.

Pihaknya pun tidak mempermasalahkan isu kedekatan mantan Kepala Sekolah Pimpinan Tinggi (Kasespimti) Polri itu dengan Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) Komjen Pol Budi Gunawan.

"Memang dikabarkan ada kedekatan Budi Waseso dengan BG. Tapi kedekatan itu saya kira hak personal dan tak menjadi soal. Yang penting rekam jejaknya clear," ujarnya.

Nama-nama kandidat calon Kapolri yang diusulkan Kompolnas mengerucut menjadi empat nama. Mereka adalah Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti, Irwasum Komjen Pol Dwi Priyatno, Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayu Seno dan Kabareskrim Komjen Budi Waseso.

Kompolnas segera mengajukan nama-nama kandidat tersebut ke Presiden Joko Widodo sebagai bahan pertimbangan.

Kompolnas mengajukan nama-nama kandidat calon kapolri baru tersebut di tengah beredarnya kabar pembatalan pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai kapolri.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015