berharap dengan adanya penyaluran raskin dapat mengurangi beban masyarakat
Solo (ANTARA News) - Perum Bulog Sub Divisi Regional (Subdivre) III Surakarta melakukan pendistribusian bantuan beras untuk keluarga miskin (raskin) 2015 terhadap ratusan ribu rumah keluarga sasaran (RTS) di tujuh wilayah kabupaten dan kota, di Jawa Tengah.
Kepala Perum Bulog Subdivre III Surakarta Yudi Prakasa Yudha di Solo, Minggu, mengatakan pendiristribusian raskin untuk wilayah eks-Keresidenan Surakarta yang meliputi Kabupaten Boyolali, Klaten, Sukoharjo Wonogiri, Karanganyar, Sragen, dan Kota Solo sudah dimulai awal bulan ini.
Menurut Yudi Prakasa Yudha, pendistrubusian raskin dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi pengajuan permintaan dari pemerintah daerah setempat kepada Bulog Surakarta.
Ia menjelaskan adanya kegiatan raskin khususnya untuk warga yang masuk kategori kurang mampu masih sangat dibutuhkan. Hal ini, terbukti sejumlah daerah mengajukan pagu raskin untuk segera disalurkan pada bulan ini.
Jumlah pagu raskin untuk wilayah masing-masing kabupaten dan kota pada tahun ini, kata dia, masih sama dengan 2014 yakni totalnya sebanyak 6.667.965 kilogram per bulan untuk sebanyak 444.533 RTS.
Menurut dia, lebih rincinya pagu raskin 2015 untuk Kota Surakarta sebanyak 435,645 ton untuk 29.045 RTS, Kabupaten Sukoharjo (767,52 ton untuk 51,168 RTS), Klaten (1.627,905 ton untuk108.527 RTS), Boyolali (962,49 ton untuk 64.166 RTS), Sragen (1.041,3 ton untuk 69.420 RTS), Karanganyar (774,57 ton untuk 51.638 RTS), dan Wonogiri (1.058,535 ton untuk 70.569 RTS).
Pada penyaluran raskin, kata dia, masyarakat penerima bantuan mendapatkan jatah dua tahap yakni untuk Januari dan Februari. Setiap tahap masyarakat menerima beras 15 kilogram dengan biaya pengganti hanya Rp1.600 per kg.
Menurut dia, tahap Januari sudah mulai didistribusikan sejak awal bulan ini seperti Kabupaten Sragen, Wonogiri, dan sebagian wilayah Klaten, sedangkan Surakarta, Boyolali, Karanganyar, Sukoharjo akan disalurkan mulai Kamis (12/2).
Yudi Prakasa Yudha menjelaskan bahwa rakin sebelum disalurkan ke masyarakat, pihaknya bersama satuan tugas (Satgas) raskin dari Pemerintah daerah masing-masing terlebih dahulu melakukan pemeriksaan beras di gudang penyimpanan Bulog untuk melihat kondisi kualitasnya.
"Kami siap melayani masyarakat karena persedian beras di Bulog hingga saat ini, masih aman yakni mencapai 56 ribu ton atau mampu ketahanan pangan hingga sembilan bulan ke depan," katanya.
Yudi Prakasa Yudha mengatakan Bulog Surakarta kini juga sedang melakukan persiapan pengadaan gabah dengan menyerap hasil panen petani untuk 2015 dengan melakukan sosialisasi terhadap mitra kerja.
Menurut dia, Perum Bulog Subdivre III Surakarta menargetkan pengadaan pangan hingga akhir Desember tahun ini mencapai 90.000 ton setara beras. Target ini, memang menurun dibanding 2014, mencapai 130 ribu ton setara beras.
secara terpisah, Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Boyolali Dirham mengatakan penyalurkan raskin untuk tahap pertama Januari di Kabupaten Boyolali, mulai disalurkan Selasa (10/2), sedangkan jatah Februari atau tahap kedua akhir bulan.
"Pendistrubusian raskin bulan ini, masyarakat menerima dua tahap sehingga totalnya sebanyak 30 kg per kepala keluarga," katanya.
Menurut Dirham, kegiatan penyalurkan beras baruan dari pemerintah tersebut memang masih butuhkan sekali bagi masyarakat kurang beruntung saat harga-harga kebutuhan pokok naik dampak kenaikan harag BBM beberapa lalu.
Bahkan masyarakat petani pada musim tanam seperti sekarang ini, atau tanaman paginya banyak terserang hama dan gagal panen juga membutuhkan kebutuhan pangan.
"Kami berharap dengan adanya penyaluran raskin dapat mengurangi beban masyarakat. Sehingga, mereka bisa mengalihkan biaya pembelian beras ke kebutuhan pokok lainya," katanya.
(B018)
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015