Batam (ANTARA News) - Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai film telah menjadi media yang bermanfaat dan berkontribusi besar dalam mempromosikan pariwisata Indonesia.
Hari ini, Arief Yahya menyaksikan sejumlah budaya, seni dan tempat di Indonesia menjadi latar dan setting pada film-film asing, seperti "Blackhat", yang syutingnya sebagian dilakukan di Indonesia.
"Ini menjadi cara PR-ing (Public Relations) dan branding yang bagus," kata Arief saat mengunjungi studio film dan animasi Infinite Studios di Batam, Sabtu.
Dia mengharapkan industri film nasional turut serta mempromosikan destinasi wisata di Indonesia, misalnya seperti terjadi pada novel dan film "Laskar Pelangi" yang membuat orang banyak mengenal Belitung dan pantainya yang indah.
"Dari situ kita melihat pengaruh yang besar dari film kepada pariwisata," kata Arief seraya menambahkan lebih jauh hal itu akan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif.
Di Infiniti Studios, Menpar melihat studio film dan kota buatan yang digunakan sebagai latar film.
Infinite Studios pernah terlibat dalam produksi sejumlah film blockbuster seperti "Skyline", "Blackhat", dan "Joker Game", yang syutingnya sebagian dilakukan di studio indoor dan outdoor.
Saat ini, rumah produksi yang menempati lahan seluas 10 hektar di daerah Nongsa, Batam itu sedang menggarap sekuel Skyline berikutnya "Beyond Skyline" yang bertemakan mahkluk luar angkasa, dan serial Serangoon Road.
Infinite Studios melibatkan sekitar 200 animator dalam produksi sejumlah film animasi seperti "Peter Rabbit", "Sing to the Dawn", dan "Meraih Mimpi".
Menpar berharap dengan semakin majunya dunia perfilman nasional, maka kualitas sumber daya manusia yang terlibat dan Indonesia semakin bisa bersaing dengan industri sejenis dari luar negeri.
Pewarta: Aditya E.S. Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015