New York (ANTARA News) - Saham-saham Wall Street membalikkan keuntungan awal menjadi berakhir lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB) meski data pekerjaan Amerika Serikat (AS) positif, karena kekhawatiran tentang kenaikan lebih awal suku bunga Federal Reserve membebani sentimen investor.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 60,59 poin, atau 0,34 persen, menjadi ditutup pada 17.824,29.

Indeks S&P 500 merosot 7,05 poin, atau 0,34 persen, berakhir di 2.055,47 sementara indeks komposit teknologi Nasdaq turun 20,70 poin, atau 0,43 persen, menjadi 4.744,40.

Data pekerjaan AS jauh lebih kuat dari yang diharapkan. Total gaji pekerja non-pertanian naik 257.000 pada Januari, jauh di atas perkiraan pasar 230.000, termasuk peningkatan terbesar dalam penciptaan lapangan kerja sektor swasta sejak 1997.

Sementara tingkat pengangguran sedikit berubah pada 5,7 persen, kata Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat, Jumat.

Selain itu rata-rata penghasilan per jam untuk semua karyawan non-pertanian swasta meningkat 12 sen menjadi 24,75 dolar AS pada Januari, menyusul penurunan lima sen pada Desember.

Selama tahun ini, penghasilan rata-rata per jam telah meningkat sebesar 2,2 persen.

Data pekerjaan yang menguntungkan memunculkan spekulasi para investor bahwa Federal Reserve akan mulai menaikkan suku bunga pertengahan tahun ini.

The Fed telah mempertahankan suku bunga mendekati nol sejak Desember 2008, dan menegaskan kembali pada Januari janji bahwa akan tetap "bersabar" dalam menaikkan suku bunga.

"Laporan kuat ini menyusul pijakan kuat pada November dan Desember. Penurunan rata-rata gaji per jam pada Desember, satu hal yang orang khawatirkan tentang bulan lalu, diselesaikan dengan peningkatan pada Januari. Dengan pertumbuhan pekerjaan tiga bulan rata-rata 336.000, the Fed mungkin mulai berpikir tentang lepas landas sebelum Juni," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan.

Menempatkan peredam pada pasar saham, Standard & Poor's pada Jumat menurunkan peringkat utang jangka panjang Yunani menjadi B-minus dari B dan mempertahankan peringkat pada pantauan kredit negatif, yang memberikan ketidakpastian pada perekonomian Eropa.

Dalam berita perusahaan, saham Twitter melonjak 16,36 persen menjadi 48,01 dolar AS pada Jumat, setelah perusahaan mengalahkan ekspektasi pada laba dan pendapatannya, meskipun angka pertumbuhan pengguna mengecewakan.

Setelah bel penutupan Kamis, Twitter melaporkan bahwa pendapatannya untuk kuartal keempat 2014 mencapai 479 juta dolar AS, meningkat 97 persen dibandingkan dengan 243 juta dolar pada periode yang sama 2013.

Saham Moodys Corp melonjak 5,11 persen menjadi 98,04 dolar AS setelah perusahaan pemeringkat kredit itu memberikan hasil kuartal keempat 2014 yang solid, bersama dengan prospek 2015 yang sejalan dengan konsensus pasar.

Data terbaru dari Thomson Reuters menunjukkan bahwa laba bersih per saham perusahaan-perusahaan S&P 500 pada kuartal keempat diperkirakan tumbuh 6,4 persen tahun ke tahun, sementara pertumbuhan pendapatannya diperkirakan meningkat 1,8 persen.

Sebanyak 322 perusahaan dalam S&P 500 sampai saat ini telah melaporkan labanya untuk kuartal keempat 2014.

Meskipun terjadi penurunan Jumat, tiga indeks acuan utama masih membukukan keuntungan besar selama seminggu, dengan Dow melompat 3,8 persen, indeks lebih luas S&P 500 naik 3,0 persen, dan Nasdaq naik 2,4 persen, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua. (Uu.A026)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015