Partisipasi grup kesenian Indonesia diwakili KBRI Sofia pada International Masquerade Festival ke-24 di kota Pernik mendapatkan sambutan positif masyarakat kota Pernik, meskipun cuaca pada saat itu kurang bersahabat dengan turunnya salju, demikian Pensosbud KBRI Sofia Dina Mardiana, kepada Antara, Sabtu.
Dikatakannya partisipasi grup kesenian Indonesia diwakili KBRI Sofia pada festival tahun ini, sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, KBRI Sofia tidak hanya melibatkan Grup Tari KBRI Pesona Mawar Nusantara, tetapi juga menampilkan musik angklung yang dibawakan mahasiswa Kelas Indonesia Universitas Sofia dan staf KBRI Sofia.
Festival diawali dengan parade di jalan di sekitar pusat kota dan berakhir di lapangan terbuka (square) dimana setiap grup peserta menampilkan keseniannya. Grup kesenian Indonesia pada saat parade memperkenalkan beberapa topeng tradisional seperti rangde dan topeng bujang ganong.
Sebelum grup kesenian Indonesia memulai parade, anggota grup kesenian Indonesia dengan keunikan kostumnya disibukan permintaan foto dari para pengunjung dan tim kesenian negara lain. Salah satu panitia festival mengatakan dengan hanya menggunakan kostum tradisional pun, Indonesia tetap menarik perhatian.
Walikota Pernik, Ivan Ivanov, menyampaikan terima kasih atas partisipasi pada festival dan menyatakan keikutsertaan grup dari berbagai negara menambah warna tarian rakyat yang ditampilkan pada Festival serta membuat Festival ini semakin dikenal dunia.
Festival diikuti grup tari dari Bulgaria dan negara-negara tetangga seperti Slovenia, Slovakia, Yunani, Rumania, Macedonia, dan Serbia serta negara-negara di luar Eropa Timur lainnya seperti Palestina dan Indonesia. Festival Masquerade ini sangat menarik, karena menampilkan bebagai macam topeng (dari topeng ukuran kecil hingga topeng raksasa berbagai bentuk) dan kostum traditional warna-warni negara-negara peserta.
Bulgaria tampil dengan ciri khasnya topeng tradisional dari kulit lembu/kambing dengan lonceng yang diikatkan ke tubuh, menimbulkan suara yang sangat ramai dan keras. Menurut tradisi Bulgaria, suara-suara tersebut dipercaya dapat mengusir roh-roh jahat yang mengganggu penduduk.
Berkaitan dengan penampilan Indonesia di Pernik Festival, beberapa penari PMN diwawancarai Radio Horizon - Bulgarian National Radio (BNR) terkait keikutsertaan grup tari KBRI Sofia pada Festival. Dalam wawancara ditanyakan mengenai ketertarikan pelajar Bulgaria pada tari tradisional Indonesia, lamanya belajar tari, kostum tari Indonesia yang menarik serta kapan PMN dibentuk.
Keikutsertaan mahasiswa Kelas Indonesia pada Festival menambah "friends of Indonesia" yang membantu KBRI Sofia mempromosikan budaya Indonesia di Bulgaria. Festival Pernik dimulai sejak 1966, merupakan salah satu Festival Masquerade terbesar di Wilayah Balkan. Pemerintah kota Pernik meyelenggarakan festival Masquerade sejak tahun 1966 namun baru pada 1985 Festival mendapatkan status International.
Pada tahun 1995 International Federation of Carnival Cities menerima kota Pernik sebagai salah satu anggota organisasi tersebut dan tahun 2009 Pernik dinyatakan sebagai the European capital of Surva's and Mumer's.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015