Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ, Senin pagi, ditutup melemah, akibat merosotnya indeks bursa regional. IHSG sesi pagi ditutup turun tipis 0,420 poin atau 0,02 persen menjadi 1.734,330, sedangkan indeks LQ45 melemah 0,234 poin atau 0,06 persen ke level 380,098. Transaksi yang terjadi sebanyak 10.162 kali dengan volume mencapai 660,140 juta lembar saham dengan nilai Rp672,376 miliar. Saham yang turun sebanyak 51 dibanding yang naik 48 dan 58 stagnan. Analis Riset dari PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam Fokus Pagi, Senin, mengungkapkan pelemahan indeks didorong oleh pelemahan indeks di seluruh bursa regional, terutama bursa Asia. Selain itu, aksi 'profit taking' (ambil untung) setelah indeks mencatat rekor tertinggi dalam sejarah juga menjadi sentimen negatif di pasar hari ini. Begitu juga kembali naiknya harga minyak mentah dunia. Pada pukul 11:24 (0324 GMT) kontrak utama New York, harga minyak mentah jenis Light Sweet untuk pengiriman Januari, meningkat lima sen menjadi 63,48 dolar AS per barel dari harga penutupandi pasar AS Jumat sore 63,43 dolar satu barel setelah satu minggu dimana harga harga terus meningkat dan mencapai level tertinggi sejak September. Namun demikian, pelemahan indeks ini tertahan oleh ekspektasi laju inflasi pada akhir tahun 2006 yang rendah dan prediksi bahwa Bank Indonesia (BI) akan kembali menurunkan suku bunga dalam Rapat Dewan Direksi (RDG) BI pada 7 Desember mendatang. Pada sesi pagi ini, melemahnya saham Medco Internasional (MEDC) dan beberapa saham perbankan, seperti Bank BRI (BBRI) dan Bank Danamon (BDMN). Selain itu, terus melemahnya Indosat (ISAT) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS), serta turunnya semen Gresik (SMGR) juga sebagai penekan utama indeks sesi pagi ini. Saham MEDC terkikis Rp175 ke posisi Rp3.000, BBRI turun Rp100 ke level Rp5.250, ISAT terkulai Rp50 di harga Rp5.800, SMGR anjlok Rp700 ke Rp31.900, BDMN tertekan Rp50 menjadi Rp6.200 dan PGAS turun Rp100 menjadi Rp10.750. (*)
Copyright © ANTARA 2006