Cetak selamanya, sampai tetes tinta terakhir"
Jakarta (ANTARA News) - CEO Kelompok Kompas Gramedia Rikard Bagun menilai eksistensi media cetak akan tetap terjaga di tengah pesatnya perkembangan media digital dalam dunia jurnalistik di tanah air.
"Beberapa orang berpikir, cepat atau lambat media cetak akan diganti digital platform. Tapi saya percaya media cetak akan tetap diperlukan," kata Rikard di sela rangkaian perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2015 bersama Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat di Batam, Jumat.
Menurut Rikard, masyarakat membutuhkan media cetak guna mendapatkan berita yang dikemas secara mendalam dan memenuhi unsur 5W+1H (what, when, who, where, why + how) sesuai kaidah baku jurnalistik, sedangkan kecenderungan media digital atau online umumnya hanya memenuhi sedikitnya tiga dari unsur 5W+1H.
"Selain itu digital media kadang dianggap menciptakan noise (sensasi), sementara media cetak menceritakan kebenaran," ujar dia.
Bagi Rikard, media cetak adalah produk yang berkaitan dengan budaya membaca, sedangkan media digital lebih cocok dikaitkan dengan budaya melihat atau menonton tampilan.
Rikard mengatakan perusahaannya sendiri saat ini turut mengembangkan media digital dengan tetap menjaga eksistensi media cetak sebagai asal usul Kompas.
"Kami lahir dari media cetak dan akan menjaga media cetak sampai kapan pun. Cetak selamanya, sampai tetes tinta terakhir," kata dia.
Rangkaian kegiatan peringatan Hari Pers Nasional 2015 berlangsung 1-10 Februari 2015 di Batam dan Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Puncak acara Hari Pers Nasional akan berlangsung pada 9 Februari 2015 di Hotel Harmoni One, Batam, dan akan dihadiri Presiden Joko Widodo.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015