Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Senin pagi di halaman Istana Merdeka Jakarta menerima Presiden Korea Selatan, Roh Moo-hyun, bersama istri, Kwon Yang-suk, menandai kunjungan kenegaraan pemimpin negara Asia Timur itu ke Indonesia. Presiden Korea Selatan tiba di Istana Merdeka Pukul 09.30 WIB dan di halaman Istana Merdeka telah menunggu Presiden Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono. Karena Istana Merdeka sedang diperbaiki, tata cara penyambutan tamu negara agak berubah. Biasanya mobil tamu negara berhenti tepat di tangga Istana Merdeka dan di sana sudah menunggu kepala negara. Namun, karena renovasi masih berlangsung, Presiden Yudhoyono menunggu tamunya di halaman Istana Merdeka dan kemudian mengajak tamunya ke mimbar kehormatan untuk mengikuti upacara penyambutan kenegaraan. Pasukan upacara dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) memperdengarkan lagu kebangsaan kedua negara, sedangkan di halaman Monas, dilepaskan tembakan meriam sebanyak 21 kali. Presiden Korea Selatan itu kemudian memeriksa barisan kehormatan dan ketika berada di depan bendera kedua negara, dia menundukkan kepala sebagai tanda kehormatan. Presiden Yudhoyono kemudian mengajak tamunya ke Istana Negara untuk menghadiri pertemuan bilateral. Dari halaman Istana Merdeka menuju Istana Negara, kedua kepala negara menggunakan mobil golf yang dikemudikan Presiden Yudhoyono. Pada Pukul 10.10 WIB pembicaraan kedua delegasi dimulai dan Presiden Yudhoyono didampingi belasan menteri, antara lain Menko Polhukam Widodo AS, Menko Kesra Abu Rizal Bakrie, Menko Perekonomian Boediono, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Menteri Perdagangan Mari E Pangestu, Menteri Kehutanan MS Kaban, Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan Jalil, serta Dubes Indonesia untuk Korsel, Jacob Tobing. Usai perundingan bilateral, kedua kepala negara dijadwalkan menyaksikan penandatanganan beberapa naskah kerjasama, antara lain kerjasama tentang pemberantasan korupsi. Presiden Roh Moo-hyun dan rombongan tiba di Jakarta Minggu dan akan meninggalkan Jakarta menuju Australia, Selasa. Indonesia dan Korea Selatan telah menjalin hubungan diplomatik sejak 1973. Saat ini sedikitnya 1.100 perusahaan Korea beroperasi di Indonesia dan menyerap hampir 600 ribu lapangan kerja di Tanah Air. (*)

Copyright © ANTARA 2006