Menurut saya, adalah norma internasional bahwa diplomat yang mewakili negaranya tidak secara terbuka memiliki pemikiran berseberangan dengan kebijakan luar negeri (negaranya, red)."
Jerusalem (ANTARA News) - Duta besar Israel untuk Swiss serta seorang diplomat Israel di India ditarik pulang terkait komentar kritis terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melalui Twitter, demikian diungkapkan kementerian luar negeri Israel, Kamis.
Di antara pelanggaran yang dilakukan adalah pengicauan ulang oleh Duta Besar Yigal Caspi, yang mengutip kritik soal penerimaan Netanyahu terhadap undangan kontroversial untuk menyampaikan pidato di Kongres Amerika Serikat terkait kebijakan nuklir Iran, lapor AFP.
"Setiap kali orang berpikir bahwa Netanyahu telah membawa hubungan dengan Gedung Putih ke titik terendah, ia bisa melakukannya ke titik yang lebih rendah," demikian dikicaukan penulis surat kabar Haaretz Barak Ravid.
Kicauan itu dimuat kembali di akun Twitter pribadi Caspi sebelum akun tersebut ditutup.
Juru bicara kementerian luar negeri Israel, Emmanuel Nachshon, mengatakan kepada AFP bahwa Caspi dan Assaf Moran, konsul politik pada kedutaan Israel di New Delhi, telah dipanggil pulang.
"Mereka sudah dimintai keterangan untuk memeriksa komentar-komentar yang mereka buat di akun-akun Twitter."
Tidak ada akun mereka di Twitter yang berfungsi pada Kamis, namun situs berita NRG mengatakan Moran telah meneruskan kicauan berisi komentar dari penulis di dunia maya, Moshe Gaon, yang mengatakan kebijakan Netanyahu adalah "melakukan apapun di luar masalah-masalah sosial."
Mantan direktur jenderal kementerian luar negeri Israel, Alon Liel, mengatakan bahwa mempublikasikan kritik terhadap kebijakan pemerintah oleh diplomat di negara manapun merupakan pelanggaran berat.
"Menurut saya, adalah norma internasional bahwa diplomat yang mewakili negaranya tidak secara terbuka memiliki pemikiran berseberangan dengan kebijakan luar negeri (negaranya, red)," ujarnya kepada radio publik.
Ia menambahkan bahwa diplomat-diplomat senior telah mengundurkan diri pada tahun lalu, mereka merasa tidak bisa mendukung kebijakan pemerintah.
"Menurut saya, apa yang telah dilakukan duta besar (Israel) untuk Swiss juga merupakan tindakan pengunduran diri; dia pasti tahu konsekuensi-konsekuensi apa yang dihadapi," kata Liel.
(Uu.T008)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015