HMI jangan selalu digambarkan dengan mahasiswa yang suka berdemo dan jahat di atas Kopaja, namun HMI harus bisa menciptakan dokter, insinyur, profesor, pengusaha, dan orang pintar,

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan agar Himpunan Mahasiswa Islam bisa identik dengan kemajuan, sehingga bisa memberikan kemajuan dan kesejahteraan bagi bangsa dan negara.

"HMI jangan selalu digambarkan dengan mahasiswa yang suka berdemo dan jahat di atas Kopaja, namun HMI harus bisa menciptakan dokter, insinyur, profesor, pengusaha, dan orang pintar," kata Jusuf Kalla saat memberikan sambutan pada Dies Natalis ke-68 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Jakarta, Kamis.

Hadir pada acara itu antara lain Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Irman Gusman, tokoh HMI Akbar Tandjung, serta sejumlah menteri Kabinet Kerja.

Wapres mengatakan bangsa Indonesia membutuhkan orang-orang yang berpendidikan, dan memiliki ilmu pengetahuan agar bisa maju dan sejahtera, sehingga memerlukan manusia yang mau belajar dan menuntut ilmu.

Bangsa Indonesia, kata Kalla, juga membutuhkan sejumlah inovasi di berbagai bidang, sehingga bisa menjadi bangsa yang lebih maju dan lebih baik. "Tak ada kemajuan suatu bangsa tanpa didukung ilmu pengetahuan dan teknologi. Indonesia membutuhkan mahasiswa yang berkarakter," kata Kalla.

HMI, kata dia, juga harus mampu mencerminkan suatu alumni yang berbudaya dan memberikan contoh yang baik dalam setiap kegiatan.

Dicontohkan adanya kerusuhan dalam kongres Himpunan Pengusaha Muda Indoensia (Hipmi) hendaklah dapat dihindari, karena bisa memberikan contoh kurang baik bagi masyarakat. "Jangan sampai ada kongres sampai lempar-lempar kursi, karena di Hipmi juga banyak HMI juga," kata wapres.

Sesuai dengan amanat pendirian HMI pada awalnya, kata Kalla, persaudaraan dan kebersamaan harus dijunjung tinggi, sehingga kemajuan dan kebersamaan bangsa bisa tercapai.

Wapres mengatakan HMI kalau perlu juga melakukan koreksi dan memajukan bersama-sama, dan yang paling penting cita-cita keislaman dengan menjunjung tinggi syiar Islam selalu tercapai.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015