Purwakarta, Jawa Barat (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengingatkan pelaku industri baterai (accu) di Indonesia untuk mengindahkan prinsip-prinsip manajemen produksi yang ramah lingkungan.
Hal itu disampaikan Menteri Saleh mengingat industri accu memiliki beban limbah yang tidak sedikit baik itu selama proses produksi hingga purna penggunaan.
"Industri dituntut untuk harus melakukan prinsip manajemen produksi ramah lingkungan sembari menghasilkan produk yang aman dan nyaman bagi pengguna," kata Saleh saat menyampaikan sambutan peresmian pabrik aki Furukawa Jndomobil Battery Manufacturing (FIBM) di Kawasan Industri Bukit Indah, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis.
Penerapan manajemen produksi ramah lingkungan, lanjut Saleh, juga secara jangka panjang akan mendorong industri otomotif yang berkelanjutan dan mampu bertahan dalam persaingan global.
Sementara itu, pihak FIBM, yang merupakan hasil joint-venture antara Furukawa Battery Co Ltd dengan Indomobil Group dengan pembagian 51 persen modal asing Jepang dan sisanya lokal, memastikan bahwa pihaknya memperhatikan standar keamanan lingkungan untuk operasional pabrik mereka di Purwakarta.
Setidaknya tiga teknologi ramah lingkunga diterapkan yakni dust correction, water treatment dan material cycling.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015