Jakarta (ANTARA News) - Egypt Air membuka kembali rute Jakarta-Bangkok-Kairo secara efektif mulai 5 Februari 2015, setelah sementara berhenti beroperasi beberapa bulan yang lalu.
District Manager Thailand and SE Asia Egypt Air Youssef Gad dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis mengatakan, meningkatnya jumlah penumpang internasional menjadi alasan kuat bagi Egypt Air untuk membuka kembali rute penerbangan tersebut.
"Permintaan penumpang akan rute penerbangan internasional ke Kairo, Timur Tengah, Eropa, Afrika dan Amerika Serikat meningkat tiap tahunnya. Karena itu, kami berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut," ucapnya.
Menurut dia, jumlah permintaan penumpang terhadap rute penerbangan internasional sudah terlihat sejak tahun-tahun sebelumnya.
Youssef mengatakan rute penerbangan yang dibuka kali ini adalah tujuan Jakarta-Bangkok-Kairo, dan selanjutnya ke beberapa negara Timur Tengah, Eropa, Afrika dan Amerika.
Rute tersebut akan beroperasi sebanyak dua kali dalam seminggu, setiap Kamis dan Minggu yang diyakini cukup mengakomodasi meningkatnya jumlah penumpang.
Egypt Air akan menggunakan pesawat jenis terbaru dari yang sebelumnya, yaitu Boeing 777-300ER yang mampu menampung hingga 368 penumpang.
Digunakannya pesawat berbadan besar "wide body" tersebut, lanjut Youssef, karena memiliki ruang kabin dan ruang penyimpang barang yang luas, sehingga dapat memberi kenyamanan lebih bagi para penumpangnya termasuk bagasi untuk ekonomi 2pcs atau 46 kilogram.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Mesirindo Utama (Egypt Air) Peter Setiono menargetkan mengangkut penumpang sebanyak 70 persen dari "load factor" (keterisian penumpang), atau sekitar 200 dari 368 penumpang.
Peter mengungkapkan sebelumnya Egypt Air beroperasi dengan menggunakan Airbus 330-200, namun tidak cukup untuk menampung penumpang.
Selain itu, lanjut dia, pada saat itu bandara Soekarno-Hatta Cengkareng belum cukup untuk menampung kembali pesawat berbadan besar, seperti Boeing 777-300 ER.
"Makanya kita sekarang pakai Boeing 777, Alhamdulillah Soetta sudah diperpanjang runway-nya, jadi kita bisa masuk," ujarnya.
Peter mengatakan dari faktor sejarah juga mempengaruhi dibuka rute tersebut, seperti banyaknya perjalanan umroh, haji dan perjalanan rohani lainnya.
"Setiap tahun, Arab Saudi mengeluarkan visa untuk umroh saja 900.000, haji 200.000, belum lagi ke Holy Land, sekitar 50.000 visa, intinya kita anggap perlu jualan, penumpang sudah ada," tukasnya.
Ke depannya, lanjut dia, pihaknya akan menambah frekuensi penerbangan dari dua kali sepekan menjadi empat kali sepekan serta penambahan rute Kairo-Jakarta-Sidney.
"Di Sidney itu banyak orang Mesir, mungkin tahun ini atau tahun depan," katanya.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015