Doha (ANTARA News) - Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi Eka Putra Wirya mengakui peluang Grand Master (GM) Utut Hadianto memperoleh medali dari cabang catur cepat di Asian Games, Doha, Qatar, semankin tipis setelah kekalahannya pada Sabtu malam. "Peluang Utut untuk menyumbangkan medali sangat tipis, sementara pertandingan tinggal enam babak. Padahal utut adalah satu-satunya atlet catur yang diharapkan bisa menyumbangkan medali buat Indonesia di Asian Games ini," ujar Eka di Doha, Minggu sehubungan dengan kegagalan Utut dalam pertandingan tiga babak catur cepat multi event Asia ini. Menurut Eka, walaupun Utut masih akan bermain dalam enam babak lagi, tapi peluang sangat tipis untuk menyumbangkan medali karena setiap atlet yang bertanding dalam catur cepat ini saling bertahan dalam memperoleh angka. "Kalau Utut tidak memenangkan sisa enam babak nanti, peluang untuk medali tinggal kenangan saja, tapi kesempatan untuk itu sangat sulit untuk diperoleh, mengingat lawan-lawan sudah mengatur strategi dalam mengumpul point," katanya. Sehubungan dengan itu, kata Eka, ia juga tidak terlalu banyak berharap dari Utut karena ia sudah menyadari bahwa dirinya mengalami kelelahan berpikir karena faktor usia, sementara lawan-lawan yang dihadapi masih banyak usia muda. Menyinggung tentang peluang Susanto Megaranto dan pecatur putri Irene Kharisma Sukandar, Eka juga tidak banyak berharap karena jam terbangnya masih jauh dibandingkan dengan atlet catur negara lain. "Sejak semula memang ditargetkan Utut yang bisa menyumbangkan medali, namun kenyataan lain setelah mengikuti tiga babak pertandingan itu," kata Eka menambahkan.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006