Jakarta (ANTARA News) - Betapa brilian! Siput laut hijau berhasil hidup berbulan-bulan hanya dengan "makan" sinar matahari, seperti tanaman, demikian diklarifikasi dalam penelitian terkini yang dipublikasikan di The Biological Bulletin.

Pengarang menyajikan bukti langsung pertama bahwa kromosom siput berwarna hijau zamrud neniliki beberapa gen yang didapat dari alga yang dia makan.

Gen-gen tersebut membantu mendukung proses fotosintesis di dalam siput yang menyediakan semua makanan yang dia butuhkan.

Yang paling penting, ini adalah satu-satunya contoh yang diketahui atas transfer gen fungsional dari satu spesies multiseluler ke lainnya, dengan tujuan dari terapi gen memperbaiki penyakit genetis pada manusia.

"Apakah siput laut (model biologis) baik untuk terapi manusia? Mungkin tidak. Namun mengetahui mekanisme dari transfer gen yang terjadi secara natural ini bisa sangat memberi petunjuk untuk aplikasi medis di masa depan," kata rekan pengarang studi, Sidney K Pierce, pensiunan profesor di Universitas Florida Selatan di Universitas Maryland, College Park.

Tim peneliti menggunakan teknik fotografi canggih untuk mengonfirmasi bahwa gen dari alga V. litorea hadir dalam kromosom siput E. chlorotica.

Gen ini membuat sebuah enzim yang penting bagi fungsi mesin fotosintesis yang disebut kloroplas, yang umumnya ditemukan di tanaman dan alga.

Telah diketahui sejak tahun 1970an, E. chloritica "mencuri" kloroplas dari V. litorea (yang disebut “kleptoplasti”) dan menempelkan mereka pada sel pencernaannya sendiri. Sekalinya kloroplas berada dalam sel siput, kloroplas melanjutkan fotosintesis hingga sembilan bulan-lebih lama dari yang mereka lakukan jika berada di dalam alga. Proses fotosintesis memproduksi karbohidrat dan lipid yang memberi makan siput.

Bagaimana siput bisa menjaga organel fotosintesis ini begitu lama telah menjadi topik dari banyak penelitian yang intensif dan kontroversial.

"Makalah ini mengonfirmasi jika satu dari beberapa gen perlu memperbaiki kerusakan kloroplas, dan menjaga mereka tetap berfungsi, ada di dalam kromosom siput," kata Sidney.

"Gen tersebut dimasukkan ke dalam kromosom siput dan diteruskan ke generasi siput selanjutnya."

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015