Banda Aceh (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Golongan Garkya (Golkar) Jusuf Kalla mengharapkan suasana damai yang saat ini telah dinikmati masyarakat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) tetap kekal. "Untuk tetap mempertahankan perdamaian itu kekal dibutuhkan dukungan semua komponen masyarakat, termasuk dari unsur partai politik (parpol), ulama dan tokoh masyarakat," katanya di Banda Aceh, Minggu. Pernyataan itu disampaikan dalam pertemuan dengan kader dan pengurus DPD I Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi NAD sebagai bentuk dorongan moril menjelang pelaksanaan Pilkada damai di provinsi itu, 11 Desember 2006. Jusuf Kalla yang juga selaku Wakil Presiden menyebutkan pemilihan langsung kepala daerah (Pilkada) di 19 kabupaten/kota dan provinsi memiliki makna penting menuju masyarakat Aceh lebih sejahtera. Pilkada massal merupakan ujian bebak kedua dalam upaya menuju perdamaian abadi di Aceh, setelah yang pertama pemusnahan senjata dan penarikan pasukan TNI/Polri pasca MoU Helsinki, 15 Agustus 2005. "Pilkada massal yang digelar di Aceh akan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Selama ini Pilkada dilakukan secara terpisah antara kabupaten/kota dan provinsi," tambahnya. Dalam pertemuan yang dihadiri sejumlah unsur pengurus DPP Partai Golkar, termasuk Gubernur Banten terpilih dalam Pilkada lalu, Ny. Ratu Atut Chosyiah, ia yakin Pilkada di Aceh akan berjalan damai. Semua calon gubernur dan wakil gubernur yang bertarung dalam Pilkada mendatang ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pasangan Malik Raden dan Sayed Fuad Zakaria. "Saya yakin, Malik dan Sayed akan mampu membawa perubahan bagi Aceh, jika masyarakat memberikan kepercayaan kepadanya dalam Pilkada mendatang," tambah Jusuf Kalla. Pasangan Malik-Sayed yang bertarung dalam Pilkada 11 Desember mendatang diusung Partai Golkar, PDI Perjuangan, PKP Indonesia dan Partai Demokrat diyakini akan mampu membawa masa depan Aceh kearah yang lebih maju dan masyarakat sejahtera. (*)
Copyright © ANTARA 2006