London (ANTARA News) - Dari hampir 2,9 miliar dolar AS yang dijanjikan oleh para donatur pada akhir 2014 untuk mengatasi epidemi Ebola di Afrika Barat, ternyata hanya 40 persen yang mencapai negara-negara yang terkena dampak. Sebanyak 60 persen lainnya seakan menguap di tengah jalan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kantor Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan yang melacak sumbangan internasional menunjukkan tidak lebih dari 1,09 miliar dolar yang mencapai negara-negara yang terkena dampak terburuk pada akhir tahun lalu, kata mereka.

"Penundaan ini ... mungkin telah berkontribusi terhadap penyebaran virus dan bisa meningkatkan kebutuhan keuangan," kata Karen Grepin, seorang ahli kebijakan kesehatan global di Universitas New York yang memimpin penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan BMJ Inggris.

Epidemi Ebola Afrika Barat, yang terburuk dalam sejarah, telah menewaskan lebih dari 8.800 orang sejak mulai lebih dari setahun yang lalu, menghancurkan sistem kesehatan yang sudah lemah di Guinea, Liberia dan Sierra Leone. Penyebarannya sekarang tampaknya melambat, terutama di Liberia yang kini hanya memiliki lima kasus.

Grepin menganalisa tingkat dan kecepatan janji yang dibuat untuk melawan Ebola dan bagaimana mereka selaras dengan perkiraan dana yang dibutuhkan untuk mengontrol epidemi.

Dia tidak hanya menemukan bahwa lebih dari setengah dari dana yang dijanjikan oleh donor internasional belum mencapai negara-negara sasaran, tetapi juga bahwa badan-badan dunia telah gagal untuk memperkirakan jumlah uang yang dibutuhkan.

Saat Guinea pertama memberitahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait "perkembangan pesat wabah" Ebola pada 23 Maret 2014, perhatian internasional serius baru muncul pada Agustus, ketika ada permintaan dana sekitar 71 juta dolar.

Pada pertengahan September 2014, sekitar enam bulan setelah epidemi mulai, PBB memperkirakan 1 miliar dolar akan diperlukan. Dana itu kemudian ditingkatkan pada bulan November menjadi sekitar 1,5 miliar dolar.

"Jelas, pemimpin internasional telah mengalami kesulitan untuk memperkirakan kebutuhan keuangan guna mengatasi wabah ini menyebar dengan cepat," kata Grepin dalam sebuah komentar tentang temuannya. "Masalahnya bukan pada kemurahan hati donor tetapi sumber daya iitu tidak disalurkan cukup cepat."

Kepala urusan Ebola PBB David Nabarro mengatakan bulan lalu dana tambahan 4 miliar dolar - setara dengan semua bantuan yang dilakukan sejauh ini - dibutuhkan oleh badan-badan bantuan dan pemerintah di negara-negara yang terkena dampak terburuk untuk mengakhiri epidemi. Badan-badan Perserikatan Bangsa Bangsa membutuhkan 1 miliar dolar dari dana itu untuk mendanai operasi mereka.

(Uu.G003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015