"Hanya 17 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang kami ajukan ke pusat untuk diverifikasi," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kadarmanta Baskara Aji di Yogyakarta, Selasa.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) merintis Ujian Nasional (UN) berbasis komputer yang direncanakan akan dilangsungkan di 862 sekolah di Tanah Air mulai 2015.
Terkait dengan rencana itu, Baskara mengatakan, sebelumnya Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud telah menunjuk 24 sekolah yang terdiri atas SMP, SMA, dan SMK di DIY. Namun setelah dilakukan peninjauan ulang oleh Disdikpora setempat hanya diusulkan 17 SMK.
Menurut Baskara, 17 SMK yang tersebar di lima kabupaten/kota di DIY dianggap layak karena memiliki jumlah perangkat komputer serta internet yang memadai untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam mengikuti UN online yang dilaksanakan dalam tiga sesi itu.
"Itu pun kami pilih SMK yang memang memiliki kejuruan komputer," kata dia.
Sementara untuk SMP serta SMA di daerah ini, menurut dia, secara kesluruhan telah memiliki fasilitas komputer dan internet, namun jumlahnya belum memadai untuk memenuhi kebutuhan seluruh siswa.
"Rata-rata SMP serta SMA paling banyak memiliki 40 unit komputer, kalau dilakukan tiga sesi berarti hanya mencukupi untuk 120 siswa. Sementara yang akan mengikuti UN ada 400 siswa per sekolah," kata dia.
Kendati demikian, menurut Baskara, kepastian 17 SMK dapat mengikuti UN online, masih menunggu hasil verifikasi dari pusat yang hingga saat ini masih berlangsung.
"Hasil verifikasi keluar maksimal menjelang Mei-April saat pelaksanaan UN," kata Baskara Aji.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015