Doha (ANTARA News) - Perjalanan tim bulutangkis putra Indonesia untuk bisa merebut salah satu medali yang tersedia pada Asian Games ke-15 2006 semakin panjang setelah dikalahkan Cina pada partai kedua Pool A, Sabtu. Kekalahan 1-3 dari Cina di Gedung Aspire, Sport City, Doha, itu membuat Taufik Hidayat dkk harus menjalani dua pertandingan tambahan dalam satu hari, Minggu (3/12), untuk lolos ke semifinal, melawan runner-up Pool B, --Thailand atau Korsel yang masih bertanding hingga berita ini diturunkan-- dan runner-up Pool C, Jepang. Tetapi para pemain dan manajer tim mengatakan bertambahnya jumlah pertandingan yang harus mereka lalui itu tidak akan menjadi masalah. "Bertanding dua kali sehari itu sudah biasa bagi para pemain. Lagi pula kemarin (Jumat, 1/12) mereka kan tidak bertanding," kata manajer tim putra Lius Pongoh. Lius menampik apabila kekalahan tersebut adalah bagian dari strategi untuk lolos ke semifinal. "Anda lihat sendiri semua pemain tampil mati-matian. Mereka pasti tidak akan mau mengalah dari Cina walaupun saya suruh mereka (untuk mengalah)," tuturnya. Memang penuturan manajer tim tersebut ada benarnya karena pada pertandingan pertama penonton langsung disuguhkan pertarungan hebat antara dua pemain top dunia, Taufik Hidayat dan Lin Dan. Permainan cepat kedua musuh bebuyutan itu membuat para penonton, yang didominasi warga Indonesia di Qatar berseragam kaus putih-merah, terpaku di kursi mereka. Namun, setelah pertandingan tiga set yang menegangkan, Lin Dan lah yang berhasil keluar sebagai pemenang, 21-17 17-21 21-16. Pertarungan seru kembali terjadi pada pertandingan kedua ganda pertama antara Markis Kido/Hendra Setiawan dan ganda nomor satu dunia, Cai Yun/Fu Haifeng. Akan tetapi ganda terbaik Indonesia saat ini itu tidak bisa menyamakan kedudukan setelah kalah 21-16 17-21 21-13. "Mereka bermain lebih baik dan langsung menyerang kami sejak awal pertandingan sehingga kami tertekan," jelas Hendra. Sedikit peluang untuk menjadi juara pool dan langsung lolos ke semifinal datang ketika Simon Santoso menampilkan performa terbaiknya saat mengalahkan pebulutangkis peringkat tiga dunia Chen Jin. Simon, peringkat 22 dunia, secara tak terduga menang mudah 21-14 21-8. Namun peluang itu tertutup ketika pasangan Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto ditundukkan Xie Zhongbo/Guo Zhendong, 21-10 21-12. Pertandingan terakhir antara Sony Dwi Kuncoro dan Bao Chunlai tidak digelar karena sudah tidak ada pengaruhnya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006