Jakarta (ANTARA News) - Satuan Pelaksanaan Program Indonesia Emas atau Satlak Prima menginginkan semua fasilitas dan tempat pertandingan di kawasan Senayan Jakarta segera direnovasi untuk persiapan sebagai tuan rumah Asian Games XVIII/2018.
"Venues yang ada di kawasan Senayan dibangun sejak tahun 1962, dengan begitu diperlukan pembenahan begitu juga dengan tempat yang belum memenuhi standar internasional, seperti kolam renang, harus direnovasi," kata Kepala Satlak Prima Suwarno di Jakarta, Selasa.
Suwarno mengatakan kawasan olahraga Senayan bukan tempat pertandingan setingkat Pelatda atau klub, melainkan untuk acara bertaraf internasional.
Oleh karenanya, fasilitas olahraga di Senayan harus memenuhi akreditasi internasional pula.
Menurut Suwarno, Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 yang dihelat di dua tempat, yakni Jakarta dan Palembang, harus sukses secara keseluruhan, baik sebagai penyelenggara maupun prestasi dari atletnya.
Ia mencontohkan, Incheon, Korea Selatan sebagai tuan rumah Asian Games XVII/2014 masih dinilai belum memenuhi keberhasilan sebagai tuan rumah penyelenggara jika dibandingkan dengan tuan rumah sebelumnya, Beijing, Tiongkok pada 2010.
"Bila Korsel saja belum memenuhi standar sebagai tuan rumah oleh Dewan Olimpiade Asia (OCA), ini menjadi catatan bagi Indonesia yang menjadi tuan rumah Asian Games 2018," kata Suwarno menambahkan.
Kedua faktor yang memengaruhi penilaian OCA untuk dinyatakan berhasil sebagai tuan rumah Asian Games, yakni tempat pertandingan yang berkualitas serta banyaknya prestasi atlet yang diraih.
Suwarno menegaskan untuk merenovasi kawasan olahraga Senayan cukup rumit karena pembangunan tersebut bukan di bawah kewenangan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Ia berharap Sekneg sebagai pengelola dan penanggung jawab pembangunan Senayan dapat bekerja sama dengan Menpora agar Asian Games XVIII/2018 di Jakarta dan Palembang berjalan lancar.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015