Banda Aceh (ANTARA News) - Duta khusus PBB untuk tsunami, Bill Clinton, minta agar korban tsunami yang masih tinggal di barak hunian sementara (huntara) segera direlokasi ke rumah-rumah yang lebih layak. "Saya tahu sulit bagi masyarakat yang masih tinggal di barak setelah hampir dua tahun tsunami 2004," katanya di Banda Aceh, Sabtu. Pernyataan tersebut disampaikan ketika berkunjung ke SD negeri-I Peukan Bada, Kota Banda Aceh, sebagai rangkaian kunjungan keempat di Aceh sebagai duta khusus PBB untuk tsunami 26 Desember 2004. Turut hadir dalam kunjungan tersebut Menteri Komunikasi dan Informasi Sofyan Djalil, Ketua Aceh Monitoring Mission (AMM) Pieter Feith, Ketua Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh dan Nias Kuntoro Mangkusubroto dan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Malek Mahmud serta sejumlah pejabat lainnya. Dia mengatakan, merelokasi pengungsi yang masih tinggal di barak ke rumah merupakan suatu tantangan besar bagi pemerintah karena banyak pengungsi yang bersatus penyewa dengan tingkat ekonominya rendah (miskin). Selain pengungsi di barak huntara, masih banyak juga yang membutuhkan pekerjaan. "Namun, setelah dua tahun proses rehabilitasi dan rekonstruksi berjalan maka banyak kemajuan telah dicapai dibandingkan negara lain yang juga terkena dampak tsunami," kata dia. "Kita tahu tsunami terjadi sangat hebat di Aceh tetapi setelah dua tahun saya melihat banyak kemajuan dibandingkan negara lain yang turut terkena tsunami," tambah Clinton. Di samping itu, kedamaian yang telah dirasakan masyarakat Aceh setelah konflik bersenjata yang panjang dan mengakibatkan merosotnya ekonomi di daerah tersebut merupakan kerja keras semua pihak. "Saya sangat bersyukur, pemerintah dan BRR serta masyarakat bekerjasama demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik dengan berkomitmen terhadap perdamaian," tambahnya. Dia juga mengatakan bahwa masyarakat Aceh harus percaya bahwa apa yang telah dilakukan sangat menakjubkan dan telah membawa Aceh serta Nias menjadi lebih baik . Akan tetapi, juga perlu di ingat bahwa masih banyak yang belum memiliki rumah dan pekerjaan. "Jangan lupakan berapa banyak yang belum memiliki rumah, pekerjaan dan harapan tetapi kalian harus percaya bahwa telah merasakan yang terbaik setelah dua tahun karena telah diberikan keberanian, kekuatan untuk melakukan kerja ini," kata mantan presiden Amerika Serikat itu. Kunjungan Clinton sebagai duta khusus PBB untuk wilayah tsunami itu merupakan yang terakhir karena jabatan tersebut akan berakhir pada 2006.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006