... saya melihat pemberlakuan MEA sama sekali tidak menguntungkan ekonomi Indonesia, karena Indonesia akan menjadi pasar bagi negara-negara anggota ASEAN...

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang, menilai pemberlakuan pasar bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015 secara ekonomi dapat merugikan ekonomi Indonesia.

"Sebagai pengusaha dan pimpinan lembaga negara, saya melihat pemberlakuan MEA sama sekali tidak menguntungkan ekonomi Indonesia, karena Indonesia akan menjadi pasar bagi negara-negara anggota ASEAN," kata dia, di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin.

Menurut pengusaha asal Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, ini, Indonesia memiliki penduduk sekitar 240 juta yang adalah pasar besar sangat bagi bagi negara-negara lain anggota ASEAN.

Selama ini, kata dia, negara-negara di ASEAN memiliki pasar di negaranya masing-masing dan tidak ada yang sebesar pasar Indonesia. "Penduduk negara lain di ASEAN tidak lebih dari 30 juta," katanya.

Menurut dia, selama ini pasar Indonesia disuplai pengusaha demostik Indonesia dan setelah MEA maka semua negara ASEAN bisa memasarkan produknya di seluruh negara ASEAN, termasuk Indonesia.

Dia melihat, dengan MEA berlakukan, maka negara-negara tetangga akan memasuki pasar Indonesia yang sangat besar dan sebaliknya Indonesia akan memasuki pasar negara tetangga yang kecil. "Secara ekonomi ini merugikan Indonesia," katanya.

Dia juga mengingatkan, jika MEA sudah diberlakukan maka nanti pelaku usaha berskala kecil, semisal koperasi dan UMKM akan terancam tergusur, yang selama ini hidup dari pasar-pasar tradisional tingkat di tingkat desa dan kecamatan.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015