Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia adalah negara di ASEAN yang memiliki kondisi ekonomi dan politik paling stabil sehingga sangat aman serta menguntungkan bagi investor asing untuk berinvestasi.
"Apalagi masalah perizinan telah diperbaiki dan dipermudah. Bahkan waktu pemrosesan menjadi lebih singkat. Perbaikan pelayanan ini tidak hanya di pusat saja, tapi di daerah pun akan ditingkatkan pelayanannya," kata Jusuf Kalla saat menerima Ketua Japan Chamber of Commerce and Industry (JCCI) Akio Mimura di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin.
Wapres mengatakan pemerintah akan menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur, industri manufaktur dan pertanian. Di bidang infrastruktur misalnya, pemerintah akan membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 35.000 MW.
"Pertumbuhan kebutuhan listrik ini sebesar 15 persen setiap tahunnya. Pembangunan pembangkit listrik ini untuk meningkatkan kemampuan ekonomi dan industri di Indonesia," kata Wapres.
Selama ini, kata Wapres, telah banyak perusahaan Jepang yang turut serta dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Untuk itu Wapres mengundang kembali perusahaan-perusahaan dari Jepang bekerja sama untuk membangun jalan, pelabuhan, kereta api, dan proyek infrastruktur lainnya.
Sementara di bidang industri manufaktur, kata Kalla, Indonesia selalu terbuka untuk investasi baru.
Menurut Wapres, dengan sumber daya alam yang melimpah, jumlah tenaga kerja yang besar, pasar yang luas maka peluang investasi di Indonesia cukup menjanjikan.
"Dengan integrasi ekonomi ASEAN, maka jumlah pasar meluas hingga 600 juta orang. Perusahaan Jepang yang sudah tidak asing lagi dengan kondisi di Indonesia tetap berkembang dengan baik," ujarnya.
Wapres pun menyampaikan apresiasi kepada JCCI, terutama kepada perusahaan Jepang yang telah berinvestasi dan turut serta membangun Indonesia.
"Dalam pembangunan ke depan, pemerintah ingin meningkatkan pendapatan negara, membuka lapangan kerja dan mewujudkan swasembada pangan," katanya.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015