Surabaya (ANTARA News) - Wapres Jusuf Kalla meminta tokoh agama di Indonesia untuk tidak "menjual" murah surga kepada kaumnya sehingga mereka dengan mudah terhasut untuk menyerang agama lain. "Contohnya konflik di Ambon dan Poso. Kenapa begitu mudah mereka saling membunuh? Karena semua pemimpin agama menjual murah surga. Kalau membakar masjid atau gereja seolah-olah mendapat surga. Karena surga dijual murah, maka dibeli juga dengan murah," katanya di Surabaya, Sabtu. Wapres mengemukakan hal itu saat memberi sambutan pada pengukuhan doktor honoris causa Ketua Umum PBNU KH Dr A Hasyim Muzadi dari INAIN Sunan Ampel Surabaya. Hasim saat itu menyampaikan pidato tentang Islam Rahmatan Lil`alamin yang di dalamnya juga menyinggung kekerasan dalam agama. Pada kesempatan itu Wapres juga menyampaikan pentingnya menerapkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam yang dimulai dari diri sendiri. Menurut dia, rahmat itu harus dimulai dengan akhlakul karimah (akhlah yang mulia). "Jadi jangan membicarakan tentang rahmat kalau tidak bisa mengamalkan. Pidato tidak penting, tapi pelaksanaan dari rahmat itu yang lebih penting. kalau kita tidak melaksanakan itu, maka itu melanggar sunah nabi," katanya. Pada kesempatan itu ia memberikan contoh soal larangan menebang pohon dalam Islam saat perang. Meskipun tidak menerangkan kasus itu secara jelas, namun yang hadir pada acara itu yang umumnya warga dan tokoh NU tertawa. Itu karena saat Gus Dur menjadi presiden kemudian digoyang untuk dijatuhkan, sebagian warga nahdliyyin di Jatim "protes" dengan cara menebang pohon. "Demikian juga dengan demo. Demo kalau bukan mahasiswa IAIN boleh garang, tapai kalau mahasiswa IAIN demo dengan menendang-nendang dosen segala, itu tidka boleh," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga tokoh NU itu.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006