...terdapat sekitar 155.200 orang jamaah reguler dan 13.600 orang jamaah berada di bawah manajemen swasta (travel haji khusus)Madinah (ANTARA News) -Tim Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia di Arab Saudi menandatangani MoU dengan Muassasah Al-Adilla terkait pelayanan jamaah haji Indonesia untuk penyelenggaraan ibadah haji 1436H/2015M.
Muassasah Al-Adillah merupakan institusi yang melayani jamaah haji dari penjemputan, pengawasan akomodasi, pelayanan umum, pelayanan kesehatan, pemegang paspor dan pemulangan jamaah dari Madinah.
“Dengan senang hati dan rasa syukur yang dalam, kami menyambut kedatangan rombongan dari Kantor Urusan Haji Indonesia mendiskusikan persiapan-persiapan musim haji mendatang,” ucap Ketua Muassasah Al-Adillah Yusuf Hiwalah yang melakukan penandatangan bersama Staf Teknis Haji (STH) 1 Ahmad D Bashori di Madinah, Kamis (29/1), sebagaimana dikutip dari laman resmi Kantor Urusan Haji Indonesia di Arab Saudi.
Hadir dalam kesempatan ini, Staf Teknis Haji (STH) 2 Arsyad Hidayat, STH 3 Akhmad Jauhari, STH 4 Handi Adji Sentana, Sekretaris Asmuni, dan staf protokol Majdi Suhaimi. Sementara dari pihak Muassasah, hadir Ketua Bidang Akomodasi dan Penempatan Jamaah Isham Dimyathi serta Ketua Bidang Humas dan Media Turki Ilyas.
Kesempatan penandatanganan MoU ini juga digunakan oleh Yusuf Hiwalah untuk mengkonfirmasi data-data terkait jamaah haji untuk memastikan pelayanan dapat diberikan dengan baik. Data yang dikonfirmasi antara lain terkait jumlah total jamaah haji Indonesia pada tahun 1436H, jamaah reguler maupun jamaah khusus. Juga tentang jumlah perusahaan travel yang akan memberangkatkan jamaah haji khusus, dan jumlah petugas haji Indonesia.
Terkait hal ini, Tim KUH Indonesia menjelaskan bahwa jumlah jamaah haji Indonesia tahun ini tidak berubah dari total jamaah tahun lalu yaitu 168.800 jamaah yang terdiri atas jamaah reguler dan haji plus. “Dari total itu terdapat sekitar 155.200 orang jamaah reguler dan 13.600 orang jamaah berada di bawah manajemen swasta (travel haji khusus),” jelas Ahmad D. Bashori.
“Terdapat lebih kurang 141 perusahaan swasta yang memberangkatkan 13.600 orang jamaah tadi,” tambahnya.
Tentang jumlah petugas haji (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji/PPIH), kepada Muassasah Al-Adillah, Akhmad Jauhari menjelaskan bahwa jumlahnya sekitar 3.250 orang petugas, di mana sebagian dari mereka atau sekitar 400 petugas akan ditempatkan di Madinah.
Sehubungan dengan perubahan pola transportasi jamaah haji, Muassasah juga mengonfirmasi data jumlah jamaah yang akan datang dan pulang melalui Madinah. “Tolong kalau bisa kita diberi data berapa jumlah jamaah yang akan datang melalui bandara Madinah dan pulang dari Jeddah, berapa yang datang di Jeddah dan pulang dari Madinah,” tanya Yusuf yang merupakan ahli sejarah dari Universitas Islam Madinah.
Terkait ini, Tim KUH mengatakan bahwa hal itu masih dikomunikasikan dengan berbagai pihak yang menangani proses pembagian jamaah kedatangan dan kepulangan. Perencanaan yang sedang dilakukan sekarang ini adalah membagi kedua bandara tersebut dengan 50-50 persen. “Ini artinya sekitar 84.400 orang jamaah datang di Madinah pulang lewat Jeddah, begitu juga sisanya datang di Jeddah dan pulang dari Madinah,” jelas Ahmad D. Bashori.
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015