"Longsor menimbun sebagian jalan menuju objek wisata Gunung Bromo pada Sabtu (31/1), namun tidak sampai memutus arus lalu lintas kendaraan menuju penanjakan Gunung Bromo maupun lautan pasir," kata salah satu warga, Lastri.
Ia mengatakan, curah hujan yang tinggi disertai angin selama tiga jam mengakibatkan terjadinya longsor pada Sabtu (31/1) sekitar pukul 15.00 WIB, sehingga warga harus membersihkan jalan menuju wisata Gunung Bromo dengan alat manual.
"Puluhan warga bergotong royong membersihkan tanah yang terbawa oleh aliran air meskipun dengan alat seadanya seperti cangkul, karung, maupun dengan tangan," ujarnya.
Sementara itu, pengunjung wisata Gunung Bromo, Rony Tri mengaku sedikit terganggu dengan adanya longsoran tanah yang menimbun sebagian jalan, apalagi harus bergantian dengan kendaraan lain dari arah sebaliknya.
"Cukup terganggu apalagi harus bergantian seperti ini. Selain itu juga takut karena jalannya licin akibat longsor ini, jadi benar-benar harus waspada dan konsentrasi," ujar wisatawan asal Malang tersebut.
Ditemui secara terpisah, Kepala Resort Penanjakan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Untung Sumarno mengimbau agar wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo lebih waspada pada musim hujan ini.
"Wisatawan harus lebih waspada dengan curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini. Jika ingin mengunjungi kawasan Gunung Bromo sebaiknya membawa jas hujan maupun menggunakan jaket yang tebal agar tidak kedinginan," katanya.
Pewarta: Zumrotun Solichah/Laily Widya Arishandi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015