"Target Musica adalah mempromosikan bulu tangkis di Indonesia serta mengantarkan pemain-pemain muda, seperti Fajar, Marcus, Jonatan, dan Simon dapat lebih baik bagi bulu tangkis Indonesia," kata tim Manajer Tim Musica Champion Kudus Effendy Widjaja selepas pertandingan di Denpasar.
Meski telah tiga kali memenangi turnamen Superliga Badminton, Effendy mengatakan bahwa pihaknya tidak berniat membentuk klub untuk pembinaan atlet karena tidak dapat membantu klub lain.
"Jika saya membentuk klub sendiri, saya tidak dapat membantu klub dan atlet lain karena hanya akan fokus pada pemain-pemain dari klub saya sendiri. Saat ini, saya dapat memilih pemain-pemain berpotensi untuk lebih mengangkat bulu tangkis Indonesia," kata Effendy.
Pada babak final beregu putra, Simon Santoso yang turun pada partai pertama kehilangan kesempatan untuk membuka keunggulan Musica Champion setelah kalah dari atlet Korea Selatan Son Wan Ho yang mewakili Djarum Kudus dengan skor 21-16, 9-21, dan 17-21 dalam waktu satu jam lima menit.
Pada partai kedua, ganda Lee Yong Dae/Fajar Alfian menyeimbangkan kedudukan untuk Musica Champion selepas menaklukkan ganda Djarum Kudus Mohammad Ahsan/Berry Angriawan dengan skor 16-21, 21-14, dan 21-15 selama satu jam tujuh menit pertandingan.
Tunggal putra Korea Selatan Lee Hyun-il menyumbang poin untuk Musica Champion lewat kemenangannya dari atlet tunggal Djarum Kudus Dionysius Hayom Rumbaka dengan skor 21-10 dan 21-7 dalam 31 menit pertandingan.
Namun, pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Wahyu Nayaka Arya gagal memberikan perlawanan dari ganda Djarum Kudus Kevin Sanjaya Sukamuljo/Fran Kurniawan setelah kalah 17-21 dan 11-21 selama 36 menit pertandingan.
Partai penentuan antara Jonatan Christie untuk Musica Champion dan Ihsan Maulana Mustofa untuk Djarum Kudus yang berlangsung satu jam lima menit diakhiri dengan kemenangan Jonatan sekaligus kemenangan Musica untuk ketiga kalinya dalam Superliga Badminton sejak 2013. Jonatan unggul 14-21, 21-11, dan 21-18 dalam pertandingan selama satu jam lima menit.
Effendy telah memperkirakan persaingan antara Musica Champion dan Djarum Kudus akan ketat pada partai final karena kekuatan masing-masing tim merata.
"Sebenarnya kami berharap dapat menyelesaikan pertandingan saat Marcus/Wahyu turun pada partai keempat. Akan tetapi, sepertinya susah," kata Effendy.
Tim Musica Champion, lanjut Effendy, tidak menurunkan pemain asal Rusia Vladimir Ivanov pada partai final untuk berpasangan dengan Lee Yong Dae karena tidak dapat mengontrol bola-bola depan.
"Saya melihat Fajar justru bisa menang saat berpasangan dengan Lee pada babak semifinal. Kami tidak akan mengubah formasi itu," kata Effendy.
Tim Musica Champion berhak atas hadiah sebesar 50 ribu dolar AS dalam kemenangan ketiganya berturut-turut pada kategori beregu putra dari Superliga Badminton 2013, Superliga Badminton 2014, dan Superliga Badminton 2015.
Sementara itu, tim putra Djarum Kudus berhak atas hadiah 25 ribu dolar AS setelah meraih peringkat kedua dalam turnamen berhadiah total 200 ribu dolar AS itu.
Sebelumnya, tim putra Jaya Raya Jakarta meraih peringkat ketiga Djarum Superliga Badminton 2015 setelah mengalahkan tim Tonami Jepang 3-0.
Tim putra Jaya Raya Jakarta berhak atas hadiah sebesar 15 ribu dolar AS, sedangkan tim Tonami Jepang berhak atas hadiah sebesar 10 ribu dolar AS.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015