Moskow (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Federasi Rusia menandatangani tujuh nota kesepahaman atau MOU di bidang dirgantara, energi nuklir, hukum, pertahanan, dan di bidang pariwisata. Ketujuh nota kesepahaman yang ditandangani itu adalah kerja sama eksplorasi luar angkasa untuk maksud damai, kerja sama penggunaan energi atom untuk maksud damai, kerja sama antar kejaksaan agung , perlindungan hak intelektual dalam kerja sama teknik militer, nota kesepahaman dalam rangka implementasi bantuan militer Rusia-Indonesia 2006-2010, pembebasan visa kunjungan singkat untuk dan kepentingan dinas dan diplomatik, dan kerja sama pariwisata. Penandatanganan kesepakatan itu disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Vladimir Putin di ruang "Malachite Fuyet", Istana Kepresidenan Rusia Kremlin, Moskow, Rusia Jumat malam. Menlu Hassan Wirajuda mewakili pemerintah Indonesia untuk menandatangani kerja sama dirgantara dan penggunaan energi atom. Sementara Jaksa Agung Abdul Rachman Saleh menandatangani kerja sama antar Kejaksaan Agung, sedangkan Sekjen Dephan Sjafrie Sjamsoeddin menandatangani kerja sama di bidang militer dan Dirjen Amerika Eropa Deplu Eddi Haryadi menandatangani kesepakatan di bidang pembebasan visa dan pariwisata. Sebelum penandatangan, Presiden Yudhoyono dan Presiden Putin melakukan pembicaraan empat mata atau "tete a tete" dilanjutkan dengan pembicaraan bilateral bersama sejumlah menteri kabinet Indonesia bersatu antara lain Menko Perekonomian Boediono, Menteri Perdagangan Marie Pangestu, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri Perhubungan Hatta Rajasa, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, dan Sekjen Dephan Sjafrie Sjamsoeddin. Selain di bidang itu, menurut Presiden Yudhoyono ada kerja sama lain yang disepakati kedua negara untuk ditingkatkan, yaitu soal investasi, perdagangan, pendidikan dan olahraga. Selanjutnya, Presiden Yudhoyono dan rombongan akan meninggalkan kota Moskow menuju kota Doha di Qatar untuk mengunjungi kontingen Indonesia di Asian Games dan untuk selanjutnya kembali ke tanah air setelah melakukan kunjungan kenegaraan ke Jepang dan Rusia dalam tujuh hari.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006