Tokyo (ANTARA News) - Presiden Sony Corp. Ryoji Chubachi telah mengakui perusahaan seharusnya mengambil tindakan lebih cepat dalam krisis menyangkut baterai cacat saat perusahaan itu melangkah untuk mengurangi kerugian lainnya melalui perubahan unit gamenya. "Perusahaan itu seharusnya menyelidiki penyebab dari masalah baterai tersebut dengan lebih cepat," Chubachi mengatakan dalam sebuah wawancara dengan harian Mainichi Shimbun yang terbit Jumat. "Kekawatiran terkait baterai menyebar akhirnya," ia mengatakan. Sebanyak 9,6 juta baterai lithium-ion buatan Sony ditarik oleh para pembuat komputer termasuk Dell, Apple, Toshiba serta Sony sendiri karena kawatir dapat overheating dan terbakar. Perusahaan itu dipaksa untuk menyisihkan 51,2 miliar yen (448 juta dolar) untuk membayar penarikan baterai yang menjadi tamparan keras terhadap upaya CEO asing pertamanya Howard Stringer untuk membawa perusahaan yang menjadi ikon itu tegak lagi di atas kakinya sendiri. Keuntungan Sony juga terpukul kerugian pada unit gamenya disebabkan biaya peluncuran PlayStation 3 barunya yang tertimpa kelemahan produk dan persaingan sengit sehingga memaksa perusahaan tersebut memangkas harga di Jepang. Namun Chubachi menolak pandangan bahwa kehebatan teknis perusahaan itu sedang menurun, dengan mengatakan: "Itu tidak menjadi masalah sama sekali." "Kami mendapat kesulitan ketika kami mencoba untuk memenuhi permintaan akan kapasitas baterai yang lebih besar dan juga untuk mengembangkan skema produksi baru guna mengurangi biaya PS3," ia mengatakan. "Dipihak lain, itu merupakan proses tantangan, masih menunjukkan semangat Sony." Sony Kamis mengatakan bahwa Ken Kutaragi, yang dikenal sebagai "bapak PlayStation," akan menyerahkan pengoperasian hari ke hari unit gamenya yang semakin merugi, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006