Jakarta (ANTARA News) - Letjen TNI (Purn) Solichin GP, mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pernah menjabat Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan (Sesdalopbang), menilai bahwa sosok Jenderal TNI (Purn) Edi Sudrajat semasa hidupnya merupakan seorang prajurit profesional.
"Bukti beliau sebagai seorang prajurit profesional dapat terlihat dari prestasinya saat menjadi taruna di Akademi Militer, Edi selalu mendapatkan rangking tertinggi," katanya kepada ANTARA News, ketika dihubungi per telepon dari Jakarta, Jumat.
Dalam karirnya militernya, "Mang Ihin" --sebutan khas bagi Solichin-- menyatakan bahwa sosok Edi Sudrajat juga tetap terbaik, karena pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Siliwangi, dan kemudian di akhirnya merangkap posisi Kepala Staf TNI AD (Kasad) sekaligus Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam), serta Panglima Angkatan Bersenjata RI (Pangab).
"Beliau selalu menjalankan tugasnya dengan baik, termasuk pula saat memasuki masa pensiun yang aktivitasnya tidak pernah berhenti," ujar Solichin.
Ia mengatakan, kepergian Edi Sudrajat merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia, karena dedikasinya terhadap bangsa dan tanah air sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.
Menurut dia, banyak contoh yang patut ditiru dari Edi Sudrajat, seperti menjalankan tugas senantiasa menjadi yang terbaik, serta memiliki nasionalisme sekaligus patriotisme bagi bangsa dan tanah air yang cukup tinggi.
"Generasi muda Indonesia harus dapat mencontoh dari sikap almarhum semasa hidupnya," ujarnya.
Edi Sudradjat, meninggal dunia sekira pukul 13.05 WIB saat dirawat di ruang perawatan intensif
(Intesive Care Unit/ICU) Paviliun Kartika Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, Jumat.
Edi Sudrajat meninggalkan seorang istri, Ny. Luluk Lugiati, dan empat anak, Iwan Darmawan, Ita Setiawati, Iman Budiman, dan Andi Gunawan.
Pria kelahiran Jambi, 22 April 1938, itu dijadwalkan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 10.00 WIB Sabtu (2/12).
Jenazahnya pada Jumat petang sekira pukul 16.12 WIB meninggalkan ruang duka RSPAD Gatot Subroto menuju rumah duka di Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006